JAKAR5A, MENARA62.COM – Cegah KLB (kejadian luar biasa) tidak meluas, pemerintah bersama lintas sektor mengirimkan bantuan dan pendampingan terhadap pemerintah daerah Kabupaten Asmat, Papua baik dalam bentuk obat-obatan, makanan maupun tenaga kesehatan.
Dalam siaran persnya Jumat (19/01), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Oscar Primadi mengatakan Kemenkes telah mengirimkan bantuan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Balita kurus dan PMT ibu hamil kurang energi kronis (KEK) melalui udara dari Bandara Halim Perdanakusuma dengan Pesawat Hercules.
Selain itu, dikirim juga 39 tenaga kesehatan yang 11 orang di antaranya merupakan dokter spesialis, yakni 1 dokter spesialis bedah, spesialis kulit kelamin, spesialis anestesi, spesialis obgyn, dan spesialis gizi klinik, 3 dokter spesialis anak, 3 dokter spesialis penyakit dalam, dan 4 dokter umum.
Ada pula 3 orang perawat bedah dan 2 orang penata anestesi. Tenaga kesehatan lainnya, yakni tenaga gizi, tenaga kesehatan lingkungan, dan surveilans yang melakukan kegiatan dengan tugas yang telah ditetapkan.
Tenaga kesehatan itu lanjut Oscar dibagi dalam 3 tim untuk diberangkatkan menuju Distrik Sawa Erma, Pulau Tiga, dan Kolof Brasa.
“Nantinya mereka memberikan pelayanan kesehatan, serta obat dan PMT sebagai upaya pengendalian gizi buruk dan KLB campak di tiga distrik itu,” jelas Oscar.
Dikirimkan pula Buku Pedoman kesehatan lingkungan (Kesling) Permenkes Nomor 13 sebanyak 20 buku untuk pedoman teknis Kesling di Puskesmas/lapangan, desinfektan tablet 2000 tablet, desinfektan bubuk/kaporit 40 kg, dan desinfektan tablet bulat besar 1 kg untuk pembunuh bakteri yg ada di air bersih. Tak ketinggalan safety box 75 pcs untuk tempat pembuangan limbah medis.
Bantuan lintas sektor datang dari TNI dengan mengirimkan obat, tim medis TNI, alat kesehatan lingkungan, dan PMT yang dikirim ke Asmat, Papua sebagai wilayah gizi buruk dan KLB campak.
Di samping itu, TNI telah mengirimkan 53 personel tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI yang terdiri dari dokter spesialis dan paramedis. Tim medis TNI itu tersebar di 9 titik pelayanan untuk menjangkau 19 distrik.
Selain itu, dikirimkan pula obat-obatan, dengan prioritas vaksin campak dan difteri serta Alat Kesehatan (Alkes). Satgas Kesehatan TNI juga membawa logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pak.
Polda Papua, jajarannya memberikan bantuan dengan menerjunkan tenaga medis, memberikan bantuan berupa bahan makanan dan sandang yang diperlukan masyarakat. Tim akan dipimpin oleh Kabid Dokkes Polda Papua.
Adanya bantuan dari Polda ini diharapkan selain melakukan tindakan medis nantinya juga bisa melakukan pemetaan daerah-daerah yang mengalami krisis kesehatan. Selain itu juga mengkoordinir kegiatan tim selama disana khususnya penyediaan transportasi laut dan memberikan batuan kepada para pihak serta memfasilitasinya dengan seluruh sarana yang ada.
Tak hanya itu, Kemenkes memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah terutama kepada tenaga kesehatan dalam mengendalikan dan mencegah terjadinya KLB campak dan masalah gizi buruk.
Pendampingan itu dilakukan salah satunya melalui pengiriman tenaga kesehatan untuk memberikan pelayanan kepada pasien sekaligus berbagi pengetahuan dengan tenaga kesehatan di Papua.