JAKARTA, MENARA62.COM – Setelah melalui proses penilaian yang ketat, akhirnya Atika Alimira dan Aqdar terpilih sebagai pemenang Climate Adaptation Challenge (CAC) 2021. Pengumuman pemenang program CAC 2021 tersebut dilakukan secara virtual melalui platform zoom meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Kementerian LHK pada Sabtu (5/6/2021). Hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar; Direktur Nuffic Neso Indonesia, Peter van Tuijl, sejumlah tim dari Kedutaan besar kerajaan Belanda, pejabat di lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tim Nuffic Neso Indonesia, alumni Belanda dan masyarakat sipil
Atika Almira yang merupakan Alumnus IHS Erasmus University Rotterdam, mengajukan proposal bertema Muara Mengasuh Air Kita: Taking Care of Our Water; dan Aqdar, yang merupakan alumnus Wageningen University & Research, mengambil tema proposal Climate Change Adaptation Campaign for Sustainable Coffee Production and Consumption. Dua proposal terbaik tersebut selanjutkan akan mendapatkan dana sebesar EUR. 5,000 untuk mengimplementasikan ide kampanye kreatifnya selama Juli – Oktober 2021.
Peter van Tuijl menyebutkan proses penentuan juara yang dilakukan oleh dewan juri dan panitia tidaklah mudah. “Dua proposal program ini bekompetisi dengan sangat ketat dengan 35 proposal program menarik lainya yang diterima oleh panitia,” ungkap Peter dalam keterangan tertulisnya.
Sebagai informasi, Climate Adaptation Challenge (CAC) 2021 merupakan salah satu program Kedutaan besar kerajaan Belanda dan Nuffic Neso Indonesia dalam rangkaian acara WINNER (Week of Indonesia Netherlands Education and Research) – Climate Adaptation Summit (CAS) 2021 bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2021. WINNER – CAS bertujuan untuk meningkatkan peran alumni Belanda dalam merespon dampak perubahan iklim dengan cara menghubungkan tantangan dan solusi.
WINNER-CAS 2021 merupakan tindak lanjut dari Global Climate Adaptation Summit (CAS) 2021 yang diselenggarakan oleh negara Belanda pada tanggal 24-26 Januari 2021. Summit yang dihadiri oleh lebih dari 30 pemimpin negara di dunia, termasuk Presiden Joko Widodo ini, merumuskan sejumlah agenda strategis dalam rangka mendukung proses adaptasi terhadap dampak dari perubahan iklim di masa kini dan mendatang.
Melalui CAC 2021, para alumni Belanda berkewarganegaraan Indonesia diberikan ‘tantangan’ untuk menghadirkan gagasan inovatif dan kreatif dalam mengkampanyekan pentingnya kesadaran akan perubahan perubahan iklim serta dampaknya, dengan fokus pada dua negara, Indonesia dan Belanda.
Menteri Siti Nurbaya, dalam sambutannya mengapresiasi dan sangat mendukung terselenggaranya acara Climate Adaptation Challenge (CAC) 2021 ini, seraya berharap agar pelaksanaan program challenge dari para alumni juga bisa berjalan lancar dan bermanfaat.
“Saya pun sebagai alumni Belanda (bersama bapak Dirjen Ruandha) juga merasa bangga pernah belajar di Belanda dan berharap agar kita bisa selalu memberikan dampak positif bagi masyarakat. terima kasih pemerintah Belanda dan Nuffic Neso Indonesia,” ujarnya.