JAKARTA, MENARA62.COM – Tubuh manusia memiliki sekitar 200 macam sel, satu diantaranya adalah stem cell (sel punca) yang merupakan induk dari semua sel. Jenis sel ini kemudian dikembangkan sebagai alternative bagi terapi yang membutuhkan regenerasi sel. Beberapa jenis terapi yang memanfaatkan stem cell diantaranya stroke, penuaan, parkinson, cerebal palsy, osteoarthritis, autoimun, dan autism.
Namun terapi regenerasi sel menggunakan stem cell ini ternyata masih menimbulkan perdebatan di kalangan dunia kedokteran, terkait risiko keamanan stem cell yang dapat menimbulkan risiko trombus dan stroke.
Karena itu, Klinik Hayandra & HayandraLab yang beralamat di Jalan Kramat 6, Jakarta Pusat mengenalkan terapi regenerasi sel baru berupa terapi Stromal Vascular Fraction atau SVF. Terapi SVF ini antara lain digunakan untuk anti aging (mengatasi proses penuaan).
“Terapi ini telah banyak digunakan di sejumlah negara maju sebagai alternatif terapi pada kasus-kasus yang membutuhkan regenerasi sel seperti anti aging,” kata Dr. dr. Karina, SpBP-RE, pendiri Yayasan Hayandra Peduli pada temu media bertema ‘Penemuan Terbaru Dunia Medis: Terapi Sel untuk Peremajaan Kulit dan Sistem Imun yang digelar Klinik Hayandra & HayandraLab, Selasa (21/1).
Terapi SVF jelas Dr Karina, pada dasarnya hampir sama dengan stem cell, karena keduanya berbasis pada terapi regenerasi sel. Hanya saja, sel yang digunakan dalam terapi SVF diambil dari tubuh pasien itu sendiri dengan cara sentrifugasi dan pelepasan ikatan antar sel dengan enzim. SVF yang merupakan kumpulan sel, hasil pengolahan lemak yang diambil dari tubuh pasien mengandung beberapa jenis stem cell, fibroblas, sel progenitor, sel-sel darah serta sel-sel imunitas yang semuanya berguna untuk tubuh manusia.
Berdasarkan literatur terkini, sumber sel punca yang paling banyak di tubuh kita berasal dari jaringan lemak dan proses pengambilan jaringan lemak di tubuh biasanya dilakukan oleh dokter yang memiliki kompetensi di bidang tersebut, yaitu dokter bedah plastik.
“Dan perlu diketahui pula bahwa sel punca atau stemm cell yang teraman adalah yang berasal dari diri kita sendiri atau autologous,” lanjut Dr Karina.
Meskipun sama-sama terapi yang memanfaatkan sel (regenerasi sel), SVF berbeda dengan stem cell. Perbedaannya adalah jika SVF didapatkan dari jaringan lemak tanpa proses kultur, sebaliknya stem cell didapatkan harus melalui proses kultur terlebih dahulu. SVF mengandung banyak jenis sel, termasuk beberapa jenis stem cell, yang saling bersinergi untuk proses perbaikan jaringan atau organ tubuh, sedangkan stem cell hanya terdiri dari satu jenis sel yaitu stem cell itu sendiri.
Perbedaan selanjutnya terkait waktu yang dibutuhkan, dimana untuk proses SVF adalah 2-3 jam, sedangkan stem cell berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk mendapat produk stem cell saja. SVF diproses dengan menggunakan enzim rekombinan yang tidak berasal dari hewan (animal free origin).
Guna stem cell yang terkandung dalam SVF diantaranya adalah untuk pengobatan kelainan otak seperti stroke, dementia, cerebral palsy, epilepsi, autism, Parkinson, diabetes berikut komplikasinya, gagal ginjal, neuropati, osteoarthritis, penyakit-penyakit autoimun seperti psoriasis, rheumatoid artritis, multiple sclerosis, sjogren’s, lupus dan penyakit-penyakit degeneratif, termasuk pada tulang.
Sama halnya dengan stem cell, SVF lanjut Dr Karina tidak mungkin bisa hidup di dalam sediaan krim atau pil. Atau dalam bentuk ampul yang disimpan pada suhu ruang lebih dari 1-3 hari. Sudah pernah diamati, dalam waktu 12 jam, stem cell di suhu ruang akan mengalami kematian lebih dari 30%.
Terapi regenerasi sel di Klinik Hayandra dan HayandraLab kata dr Krista Ekaputri, SpBP- RE, spesialis bedah plastik Klinik Hayandra terbagi menjadi dua. Pertama terapi untuk jenis penyakit yang memerlukan perbaikan sel atau organ misalnya penyakit jantung, diabetes mellitus, stroke, epilepsy, asma, autoimun, autism, penuaan (aging), osteoarthritis, dan gagal ginjal.
Untuk jenis penyakit tersebut, Hayandra Klinik dapat melakukan SVF (stromal vascular fraction) yang mengandung stem cell, ditambahkan dengan PRP (Platelet-Rich Plasma) yang mengandung growth factors, yang keduanya diproses khusus sehingga aman untuk diinfus.
Kedua, terapi untuk kasus-kasus kanker padat seperti kanker payudara, prostat, kolon, paru dan tiroid. Untuk kasus2 kanker padat, seperti kanker payudara, prostat, kolon, paru, tiroid. Tidak termasuk kanker darah.
“Untuk penyakit kategori ini, Hayandra bisa memberikan immune cell therapy (ICT) berupa sel T & sel NK yang diambil dari darah pasien sendiri,” jelas dr Krista.
Tehnik yang dikembangkan oleh HayandraLab diakui dr. Komang A. Wahyuningsih, M.Biomed (AAM), Sp.DLP, Kepala HayandraLab, sudah mendapatkan hak patent dari Direktorat Jenderal Hak Kekayan Intelektual (HAKI) Indonesia. Keamanan SVF telah dibuktikan melalui hasil studi yang dilaporkan di banyak jurnal ilmiah internasional, bahwa SVF aman untuk disuntikkan baik melalui infus (intra vena) bahkan sampai intraspinal.
HayandraLab juga menjadi satu dari lima laboratorium stem cell yang sudah mengantongi izin Kemenkes berdasarkan SK Menkes no.HK.02.02/I/5190/2019. Ke lima labotaroium tersebut adalah Lab ProSTEM, Lab Regenic, Lab Dermama, Lab Asia Stem Cell dan Lab Hayandra.
Hingga kini, ratusan pasien sudah menjalani terapi SVF di Klinik Hayandra dan HayandraLab. Terapi tersebut tidak hanya untuk anti aging tetapi juga penguatan sistem imun tubuh manusia.