BATAM, MENARA62.COM – Kawasan ASEAN mengambil langkah signifikan untuk meningkatkan kolaborasi dalam pendidikan vokasi (Technical and Vocational Education and Training/TVET) melalui integrasi berbagai sarana dan platform digital. Upaya kolaboratif ini bertujuan untuk memperluas berbagi sumber daya, keahlian, dan praktik terbaik di antara negara-negara ASEAN, yang pada akhirnya akan mendorong inovasi dan kreativitas dalam program pendidikan vokasi.
Salah satu upaya kolaboratif yang telah dilakukan yakni lewat Konferensi Internasional TVET yang mengusung tema ‘Collaborative Framework on TVET Reformation in Encouraging Innovation through Collaboration Between TVET and Business Entity/Industry’ di Batam, pada tanggal 3—5 Juli 2023. Selain melakukan diskusi merumuskan rekomendasi bidang pendidikan vokasi (Batam Recommendations on TVET), delegasi berkesempatan melakukan kunjungan lapangan ke Nongsa Digital Park (NDP) dan Politeknik Negeri Batam (Polibatam), yang dilanjutkan dengan seremoni penutupan konferensi, Rabu, (5/7).
Para peserta yang mengikuti perjalanan kunjungan ke NDP dan Polibatam mengungkapkan kegembiraan dan kekaguman mereka terhadap salah satu bagian dari upaya kolaboratif ini. Kepala Kantor ASEAN di Kamboja, Sophea Phann, mengatakan, “Mengunjungi NDP dan Politeknik Negeri Batam merupakan pengalaman yang membuka wawasan baru. Integrasi alat dan platform digital menunjukkan potensi besar untuk kolaborasi dalam pendidikan vokasi, dan saya bersemangat untuk mengimplementasikan pembelajaran ini di negara saya sendiri,” tegasnya.
Peserta lain dari Politeknik Pertanian Negeri (Politani) Samarinda, Wakil Direktur I Bidang Akademik, Heriad Daud Salusu, menambahkan, “Saya mendapatkan inspirasi pada saat mengunjungi gedung Technopreneur Polibatam. Menyaksikan upaya kolaboratif dan suasana pembelajaran berbasis proyek yang menyenangkan di NDP dan Politeknik Negeri Batam telah memotivasi saya untuk mendorong dan mengadopsi peningkatan kontribusi terhadap kolaborasi TVET di Politani Samarinda,” ucap Heriad.
Tak ketinggalan, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Andi Lisnawati, yang juga berasal dari Politani Samarinda menyatakan kekagumannya melihat ruang produksi animasi di NDP. “Selama ini saya hanya menyaksikan film animasi di platform film berbayar, ternyata untuk durasi 8—10 menit membutuhkan pengerjaan hingga 4 bulan lamanya,” jelasnya.
“Selama tiga hari terakhir, kita telah terlibat dalam diskusi yang mendalam, berbagi praktik baik, dan menjalin kerja sama regional di bidang pendidikan vokasi,” tutur Dirjen Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengawali sambutan di dalam seremoni penutupan konferensi.
Dirjen Kiki juga menambahkan di dalam konferensi telah dirumuskan rekomendasi bersama bertajuk ‘Reforming ASEAN TVET through Strengthened Regional Collaboration’. “Di dalam rekomendasi tersebut memuat pemikiran kolektif untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi, memenuhi tuntutan industri dan pasar tenaga kerja yang terus berkembang, pentingnya pembelajaran berbasis proyek, serta transformasi digital dalam TVET,” urainya.
“Selain itu, rekomendasi tersebut diharapkan mampu mengatasi hambatan dan tantangan perbedaan dalam kurikulum, akreditasi, dan sistem sertifikasi dalam menyelaraskan program TVET lintas kawasan,” pungkas Dirjen Kiki.
Upaya kolaboratif di antara negara-negara ASEAN di bidang pendidikan vokasi, yang didorong oleh integrasi alat dan platform digital lewat konferensi internasional TVET di Batam, menandai momen penting untuk pengembangan keterampilan dan digitalisasi di kawasan ini.
Selain itu, rekomendasi yang telah dirumuskan menunjukkan komitmen dan antusiasme para pemangku kepentingan pendidikan vokasi di kawasan ASEAN untuk selanjutnya menciptakan ekosistem pembelajaran kolaboratif yang dinamis, memastikan tenaga kerja yang terampil dan kompetitif untuk masa depan.
Polibatam merupakan satu-satunya perguruan tinggi negeri (PTN) vokasi di kawasan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam, Bintan, dan Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Selain terletak di salah satu kawasan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, Polibatam memiliki empat jurusan, yakni Manajemen Bisnis, Teknik Elektro, Teknik Informatika, dan Teknik Mesin.
Nongsa telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada tanggal 8 Juni 2021 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2021. Berada di lahan seluas 166,45 hektare, KEK Nongsa berkomitmen mendukung pemerintah menghasilkan 16.000 talenta digital.
Selain itu, Nongsa Digital Park melalui Infinite Learning telah berpartisipasi dalam program Kampus Merdeka sejak Angkatan I tahun 2021 dengan jumlah lulusan 1.210 mahasiswa. Program yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa meliputi Hybrid Cloud & Artificial Intelligence, Web Development, Mobile Development, dan Local Game Development.