JAKARTA, MENARA62.COM – Univeristas Tarumanagara (Untar) menjalin kerjasama dengan Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo). Rektor Untar Prof. Agustinus Purna Irawan mengatakan, penandatanganan kerjasama ini akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar lebih banyak tentang teknologi mobil listrik, tidak hanya di kampus tapi juga dengan jejaring yang ada di Periklindo.
“Kesempatan itu bisa dalam bentuk magang, kuliah umum, kuliah tamu, membantu mendesain kurikulum untuk bidang ini sehingga mahasiswa mempunyai kesempatan yang lebih luas. Termasuk berkolaborasi dengan para dosen dan mahasiswa yang melakukan riset di bidang ini,” ujar Rektor.
Diketahui, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan oleh Rektor Untar Prof. Agustinus Purna Irawan dan Ketua Umum Periklindo Jenderal (Purn) Moeldoko, berlangsung di Auditorium Gedung M lantai 8 Kampus I, Jalan Letjen S. Parman, Jakarta Barat, Selasa ( 19/03/2024).
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Periklindo Jenderal (Purn) Moeldoko yang juga menjabat Kepala Staf Kepresidenan (KSP) ini memberikan Kuliah Umum dengan tema “Untar Untuk Indonesia dan Dunia: Leadership Mahasiswa Menuju SDM Unggul Untuk Indonesia Emas 2045”.
Prof. Agustinus menyampaikan, saat ini Untar memiliki Fakultas Teknik terdiri dari Teknik Elektro, Teknik Mesin dan Teknik Industri. Dengan kerjasama ini, mahasiswa yang sudah terbiasa melakukan riset di bidang otomotif, kini menambah wawasan pengetahuannya yaitu teknologi otomotif listrik.
Sementara itu, Sekjen Periklindo Tenggono Chuandra Phoa menyampaikan, Untar bisa mengirim mahasiswa untuk belajar di sejumlah pabrik agar bisa menambah pengetahuan. Di era saat ini, teknologi new energy akan bersanding dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita ada pabrik kendaraan roda dua, roda empat, baterai, dinamo dan lainnya, jadi inilah tempat kalau mahasiswa mau magang atau setelah keluar dari kampus mau tempat kerja. Nah ini tempatnya, bisa juga disalurkan, kita mulai dari Untar,” kata Tenggono.
Rektor Untar Prof Agustinus menambahkan, riset kendaraan listrik yang dilakukan perguruan tinggi cukup banyak. Untuk di implementasikan ke industri, maka pihak industri yang harus menangkap peluang ini.
“Saya pikir kerjasama dunia pendidikan dan dunia perindustrian bisa dimungkinkan sambil menunggu kebijakan pemerintah seperti apa, begitu juga dari dunia pendidikan dan dunia industri seperti apa. Kita harus duduk bersama untuk didiskusikan lebih dalam,” pungkas Rektor.
Sebelumnya dalam Kuliah Umum yang disampaikan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko, mengatakan perubahan yang begitu cepat secara global harus dengan cepat diantisipasi oleh Indonesia.
“Kita perlu dalam mengelola negara ini, kecepatan berpikir, berani mengambil resiko, berpikir secara kompleks tidak piece by piece,” tegas Moeldoko.
Presiden Joko Widodo, lanjut Moeldoko dalam mempersiapkan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045, telah mempersiapkan 5 langkah strategi.
“Pertama adalah pembangunan SDM, Langkah strategi kedua adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur, untuk membuka kawasan-kawasan baru yang produktif yang bisa menopang pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Moeldoko.
Selanjutnya langkah ketiga, strategi untuk mewujudkan visi Indonesia Maju di tahun 2045 adalah mengakselerasi pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang pada akhirnya menaikkan daya saing Indonesia.
Keempat, melakukan pembangunan dari desa, pinggiran, dan daerah terluar yang pada akhirnya memeratakan ekonomi Indonesia. Dan yang kelima, reformasi struktural yang konsisten, terutama sinkronisasi dan penyederhanaan regulasi, kemudahan perizinan, kepastian hukum, dan pencegahan korupsi.
“Dengan 5 langkah strategis menuju Indonesia emas 2045 ini, bisa dipastikan kepemimpinan nasional tahun 2045 ada ditangan kalian (mahasiswa/pemuda). Anda adalah generasi penentu masa depan. Indonesia di masa depan ada ditangan kalian!,” tegas Moeldoko. (*)