JAKARTA– MENARA62.COM– Irene, Eliana dan Linda bukan figur perempuan karier. Tak ada mimpi bagi mereka bisa mendapatkan uang sendiri kecuali berharap uang belanja dari sang suami.
Tetapi kebutuhan hidup yang terus meningkat, membuat para perempuan tersebut mencari peluang bisnis.
“Bisnis yang kami cari tentu yang bisa dilakukan sambil urus rumah tangga, karena kami memang harus mengurus rumah tangga sendiri,” tutur Irene, salah satu reseller Dusdusan, belum lama ini.
Sempat bingung mencari bisnis, mengingat hampir semua jenis bisnis membutuhkan modal yang cukup banyak. Meski itu hanya sekelas warung kecil atau tukang sayur keliling.
Tak putus asa, mereka kemudian mencoba gabung dengan Dusdusan, sebuah perusahaan reseller peralatan rumah tangga. Modal yang dikeluarkan untuk menjadi anggota hanya Rp 150.000 per tahun, untuk mendapatkan harga khusus produk yang ingin dijual.
Irene mengakui untuk mendapatkan konsumen tak teramat sulit. Mengingat produk yang dipasarkan Dusdusan adalah peralatan rumah tangga yang banyak dibutuhkan kaum ibu. Mulai dari panci, gelas, mug, wadah sayuran hingga boks makan.
“Harganya murah dan kualitasnya bagus, tak kalah dengan produk toko sebelah,” lanjut Irene.
Ia mengaku untuk mendapatkan keuntungan dan bonus berupa satu sepeda motor, biaya umroh dan voucher belanja senilai Rp 20 juta hanya membutuhkan waktu tak lebih dari satu tahun.
Christian Kustedi, co-founder Dusdusan.com mengakui saat ini sudah ada 71 ribu perempuan di Indonesia bergabung dalam komunitas ini dimana 22 ribu diantaranya sudah menjadi member reseller aktif. Baik mereka dari kalangan ibu rumah tangga, karyawan maupun mahasiswa.
“Bagi yang awam dengan bisnis, komunitas ini memberikan link untuk konsultasi dan berbagi tips maupun pengalaman. Sangat cocok bagi mereka yang benar-benar baru belajar bisnis,” katanya.
Tidak mengenal namanya upline/downline, tidak ada kewajiban rekruit member, tidak ada tutup poin dan tidak ada target bulanan membuat siapapun perempuan yang bergabung dalam bisnis ini merasa nyaman, senang dan gembira.
Saat ini produk rumah tangga yang dijual jenisnya memang masih terbatas, tetapi Maret in2017 ditargetkan bertambah 20 item lagi. Dan akhir 2017 sudah mencapai 100 item produk.
Christian mengaku bergabung dengan komunitas Dusdusan tidak hanya mendapatkan peluang bisnis, tetapi juga belajar mengenal teknologi e-commerce. Ini adalah hal baru yang selama ini tidak banyak dikenal oleh kaum ibu.