Jakarta, MENARA62 COM Ditengah pandemi covid – 19 ternyata tak menyurutkan kreativitas sekelompok anak muda Indonesia yang berasal dari komunitas Koperasi Digital (Kodi) untuk berkreasi dan menciptakan platform meeting digital serupa zoom, bernama Kodi.id. Melalui website _https://meet.kodi.id_, platform meeting online ini diklaim jauh lebih unggul dari aplikasi zoom karena memiliki program digitalisasi koperasi untuk mengupgrade kualitas koperasi di Indonesia.
Inra Sumahamijaya selaku founder Kodi.id mengatakan, ide awal menciptakan aplikasi ini dilatarbelakangi ingin membantu pelaku-pelaku koperasi yang terbatas ruang gerak akibat kebijakan pemerintah dalam mengurangi penyebaran Covid-19.
“Makanya kami inisiatif membuat sendiri platform dalam negeri yang bisa dipakai gratis oleh koperasi-koperasi. Ini baru kurang lebih seminggu kita buatkan dan alhamdulillah sudah puluhan yang menggunakan,” kata Inra.
Aplikasi meeting ini dapat dipakai oleh pelaku koperasi untuk berbagai kegiatan. Mulai dari rapat online, Rapat Anggota Tahunan (RAT) online, diskusi atau seminar online (webinar), maupun telekonferensi. “Kita servernya fleksibel, kebetulan kita dapat dukungan dari google, apabila dinilai kurang, kita bisa tambahkan sendiri servernya,” jelasnya.
Inra menambahkan, untuk tahap pengenalan, platform digital ini dibuat gratis. Rencananya pada bulan Agustus 2020 nanti, pihaknya menyiapkan konsep berbayar yang dijanjikan bakal diisi dengan fitur-fitur lengkap. Bahkan diproyeksikan bakal melebihi apa yang dimiliki aplikasi zoom saat ini.
“Untuk tahap awal ini kita lebih kepada kerja sosial karena kita juga mendapat dukungan dari Mohammad Hatta Center (MHC). Jadi untuk fasenya seperti itu, kita akan berencana untuk _roll up_ untuk premium dengan fitur lengkap di bulan Agustus itu bisa berbayar,” ujar dia.
Punya Keunggulan
Inra mengklaim platform digital buatan mereka memiliki banyak keunggulan jika dibanding dengan para pesaingnya. Aplikasi Zoom misalnya belakangan justru didominasi dengan pemberitaan negatif salah satunya dari aspek keamanan data pengguna. Inra jamin tidak ada data yang bocor dari platform Kodi.id.
“Pertama kita gak ambil data apapun. Kedua, memang platform tidak bisa direkam jadi gak ada kebocoran karena memang gak ada data yang disimpan,” paparnya.
Saat ini platform meeting Kodi.id gratis dan bisa diakses tanpa mengunduh aplikasi. Pengguna hanya membukanya menggunakan handphone, komputer atau laptop. Kodi.id dapat menampung 65 ribu partisipan, dengan durasi meeting selama 23 jam.
“Gak perlu bikin akun, jadi kalau mau meeting tinggal buka webnya, buka ruang meeting, lalu sebarin linknya terus anggota koperasi bisa langsung masuk gak perlu login,” jelas Inra.
Di sisi lain, Kodi.id ingin menjajaki kerja sama dengan LPDB-KUMKM agar koperasi-koperasi yang menjadi mitra binaannya dapat menggunakan platform Kodi.id secara gratis. Sebab dikatakan, di era digital saat ini koperasi harus “melek” teknologi agar tidak tergerus dengan perubahan zaman.
“Kita ingin Kodi.id lebih dikenal oleh koperasi-koperasi di Indonesia, salah satu caranya dengan memberikan layanan tidak berbayar atau gratis untuk koperasi. Sekarang kita mau mencoba terhubung ke LPDB-KUMKM agar dapat dimanfaatkan oleh koperasi-koperasi binaan LPDB-KUMKM,” ucap Inra.
Monitoring Mitra LPDB-KUMKM
Di tempat terpisah, Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin menyambut baik ide Kodi.id dalam merancang platform digital yang bisa membantu operasionalisasi koperasi. Menurut Jaenal, menggunakan teknologi informasi merupakan salah satu wujud nyata dari modenisasi koperasi.
“Bagus itu, sebuah terobosan luar biasa kalau menurut saya. Kami mengucapkan selamat untuk terobosan itu, semoga bisa berjalan dengan baik. Ke depan, diharapkan ada kesempatan untuk bekerja sama dengan LPDB-KUMKM,” kata Jaenal di Jakarta, Jumat (1/5).
LPDB-KUMKM sangat terbuka bila nanti diajak kerja sama dalam pemanfaatan platform meeting digital Kodi.id bagi mitra-mitra binaannya. Sebab hadirnya platform tersebut akan memberikan keuntungan dimana akan memudahkan LPDB-KUMKM dalam memonitoring dan mengevaluasi mitra-mitra koperasi di Indonesia, terutama yang berada di daerah.
“Kami menyambut baik. Segala sesuatu yang memiliki nilai manfaat pasti kami terbuka. Apalagi bila sudah berjalan, LPDB-KUMKM dapat memantau seluruh mitra-mitranya di pelosok tanah air melalui media online. Hal ini pasti akan menghemat waktu dan biaya,” tutup Jaenal.