Ketua Parlemen Republik Islam Iran, Ali Larijani, mengundang Ketua DPD, Mohammad Saleh, menghadiri Konferensi Internasional untuk Mendukung Rakyat Palestina di Teheran, Iran, tanggal 21-22 Februari 2017.
“Kami percaya, partisipasi aktif dan kebijaksanaan Anda dalam pertemuan nanti mendorong orang-orang tertindas di Palestina untuk melanjutkan perjuangan mereka demi keadilan dan hak yang tidak tercabut,” begitu isi surat Larijani kepada Saleh. “Saya ingin mengundang Ketua DPD RI untuk berpartisipasi dan juga memberikan pidato dalam konferensi internasional ini.”
Larijan mengutus anggota Parlemen Republik Islam Iran, Ardeshir Nourian, guna menemui Saleh, sekaligus menyerahkan suratnya. Bersama Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad serta sejumlah anggota DPD, Saleh menerima courtesy call Nourian dan Duta Besar Iran untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Valiollah Mohammadi.
“Parlemen Republik Islam Iran menyadari konsekuensi politik dan keamanan meminggirkan isu Palestina. Oleh karena itu, dalam rangka menciptakan konsensus di antara pejuang kebebasan dan pencari keadilan selama pertempuran mereka melawan terorisme terorganisir Zionisme, sembari memberikan dukungan kepada perlawanan sah rakyat tertindas di Palestina, kami akan mengadakan conferensi internasional ini.”
Dalam tanggapannya, Saleh menyatakan, “Kita sepakat. Bersama negara-negara lain, Indonesia mendukung perjuangan Palestina. Indonesia konsisten. Sebagai negara yang rakyatnya mayoritas Islam, Indonesia bersama Iran memegang peran penting dalam perjuangan Palestina.”
Dia berharap, di tengah berbagai persoalan yang mendera, umat Islam Indonesia tidak mengalami kemunduran dalam memperhatikan Palestina, terutama Al-Quds sebagai tumpuan seluruh pejuang kebebasan dan pencari keadilan Palestina. Sebagai wujud dukungan, pimpinan DPD mengutus Faoruk untuk mewakili DPD dalam Kongres Al-Quds Internasional di Istanbul, Turki, tanggal 15 November 2017.
Faoruk menekankan, bahwa persoalan Palestina adalah persoalan semua umat, tidak hanya Palestina dan bangsa Arab saja, tapi persoalan kemanusiaan universal.
Menurut Nourian, prioritas negaranya adalah memperluas kerjasama dengan negara-negara berpenduduk muslim. Ia mengatakan, “Dunia islam telah menderita ‘tumor’ yang parah, yaitu zionis. Indonesia mendapat tempat khusus bagi Iran. Kami berterima kasih atas peran Indonesia yang berlaku adil di tengah masalah internasional. Jika umat islam dan negara-negara Islam menyatukan pendapatnya maka persoalan Palestina ini bisa selesai.” (IMS)