KARANGANYAR, MENARA62.COM – Konsursium Amal Usaha Muhammadiyah di Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar mengadakan kegiatan Halal Bihalal dengan menghadirkan narasumber Ust. Pujiono,S.Si.MM Ketua Majelis Pendidikan PDM Kabupaten Boyolali, Ahad (21/05/2023). Kegiatan dilaksanakan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Ngasem dengan dihadiri Guru TK ‘Aisyiyah, SD/MIM dan SMP Muhammadiyah se-Colomadu.
Ketua konsorsium AUM Colomadu Arum Dyah R mengatakan bahwa kegiatan ini adalah rutin yang kebetulan saat ini bersamaan dengan bulan Syawal. “Adapun kegiatan ini diharapkan bisa menjalin silaturahmi dan saling berbagi untuk kemajuan amal usaha Muhammadiyah di kecamatan Colomadu kabupaten Karanganyar. Mari jangan capek-capek untuk bergerak AUM Colomadu untuk meraih kemajuan,”tutur Arum Dwi Ripdiyanti yang merupakan Kepala SMP Muhmmadiyah 7 Colomadu.
Sementara Ustad Pujiono dalam isian materinya menyampaikan materi halal bihalal dan motivasi bagi guru. “Enggaklah guru selalu senantiasa bersyukur karena telah diamanati oleh Allah lahan ibadah baik di dunia maupun di akhirat. Guru adalah profesi mulia karena pekerjaannya adalah menginstal akhlak bangsa,”ucapnya.
Bahwasanya sebagai guru di lingkungan organisasi Islam harusnya memang lebih berbangga hati karena merawat sekolah Islam, dakwah di madrasah itu sama dengan merawat dakwah rasulillah yang pahalanya adalah Jannah bagi bapak ibu guru yang ikhlas menjalani. Untuk itu guru harus memiliki beberapa sifat yakni : Iklas dan sabar. Dengan iklahs sabar apa yang dikatakan guru akan mudah memantik semangat menginspirasi siswa-siswanya. Kedua, Laku dan Kata seirama. Guru harus mampu menjaga lisan dan perilakunya jangan sampai apa yang dikatakan bertolak belakang dengan apa yang dilakukan banyak guru yang masih kadangkala berbohong karena telat dengan anak sakit padahal tidak sakit atau ada tamu padahal tidak ada tamu itu tidak baik. Lebih baik prasojo jujur pasti nanti akan banyak yang empati.
Ketiga, jangan banyak ngegosip. Karena sering ngerumpi di ruang guru atau di manapun tak aneh akhirnya hanya membicarakan aib sesama atau bahkan malah aib sekolah yang akan menjadikan tidak semangat dalam kerja.
Keempat, Taat pimpinan. Pimpinan dipilih itu untuk ditaati. Bukankah Rasulullah saw memberikan contoh meskipun Abbasiyah kalau sudah ditetapkan menjadi pimpinan maka harus kita taati. “Kadang di hati bapak ibu guru merasa lebih pandai lebih pintar daripada kepala sekolahnya, kemudian cenderung meremehkan, dan ini saya kira sifat yang tidak baik. Akan lebih baik apabila semua bisa disampaikan dengan usul saran kritik yang membangun,”jelasnya.
Kelima, selalu bersyukur. Guru yang bersyukur kepada Allah terhadap profesinya memiliki ciri dia tidak akan menzalimi profesinya dengan bekerja asal-asalan, mau mengembangkan profesi tidak malas belajar.
Nampak hadir dalam acara ini Kepala AUM di Colomadu seperti Ust. Muqowim SD Muhammadiyah Program Unggulan, Ust Herviansyah SD Muhammadiyah PK Baturan, Rohman, S.Si Kepala Muhammadiyah Malangjiwan, Kepala MIM Ngasem, dan Kepala TK ‘Aisyiyah. (*)