JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan konstruksi Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan area parkir di basement Masjid Istiqlal dengan halaman Gereja Katedral Jakarta. Terowongan ini memungkinkan area parkir basement di Masjid Istiqlal bisa digunakan bersama dengan umat Khatolik di Gereja Katedral.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penghubung antara dua rumah ibadah ini secara teknis bisa saja menggunakan jembatan penyeberangan, “Karena faktor keamanan dan keselamatan desain yang dipilih adalah terowongan bawah tanah,” kata Menteri Basuki.
Direktur Jenderal Cipta Karya Diana Kusumastuti mengatakan, dibangunnya Terowongan Silahturahmi merupakan contoh kerukunan umat beragama di Indonesia, “Alhamdulillah konstruksinya sudah selesai dan akan segera kita serahkan ke Kementerian Agama agar bisa secepatnya dimanfaatkan,” kata Diana Kusumastuti saat menyampaikan penjelasan kepada media, Senin (25/10/2021).
Diana Kusumastuti mengatakan, dibangunnya Terowongan Silaturahmi merupakan ide Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan pada Februari 2020, “Waktu itu Bapak Presiden berdiri di Plaza Al-Alfatah dan melihat ada asa yang bisa dihubungkan antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral. Disinilah Terowongan Silaturahmi Terwujud,” terang Diana Kusumastuti.
Diana menambahkan, bangunan Gereja Katedral sudah sangat tua dan merupakan cagar budaya, begitu juga dengan Masjid Istiqlal yang merupakan cagar budaya sehingga kita harus bangun suatu konstruksi yang benar-benar aman.
“Terowongan Silaturahmi tersambung dengan basement parkir lantai 1 di Masjid Istiqlal yang dapat menampung 500 unit mobil. Kehadiran terowongan ini diharapkan dapat memudahkan jemaah kedua rumah ibadah ini untuk menggunakan lahan parkir secara bersama,” terang Diana Kusumastuti.
Ia memaparkan, Terowongan Silaturahmi ini bisa digunakan multifungsi. Kalau Jumat bisa digunakan jamaah Masjid Istiqlal, hari Minggu bisa dipakai jemaat Gereja Katedral Jakarta.
“Untuk itu dinamakan Terowongan Silaturahmi, saling memberikan pertolongan untuk kebutuhan masing-masing,” tambah Diana Kusumastuti.
Pembangunan Terowongan ini dimulai sejak 15 Desember 2020 lalu dan telah rampung 100% sesuai target pada 20 September 2021 dengan anggaran senilai Rp37,3 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Waskita Karya, manajemen konstruksi PT Virama Karya dan perencana PT Yodya Karya.
Terowongan Silaturahmi dibangun dengan panjang tunnel 28,3 meter, tinggi 3 meter, lebar 4,1 meter dengan total luas terowongan area tunnel 136 m2 dengan total luas shelter dan tunnel 226 m2. Jarak terdekat pintu masuk terowongan dengan Gereja Katedral Jakarta yakni 32 meter hal ini guna memastikan keamanan struktur Katedral. Sementara jarak terdekat terowongan dengan gerbang Masjid Istiqlal adalah 16 meter.
Arsitektur entrance terowongan ini dibangun dengan gaya modern dimana eksteriornya menggunakan material transparan sehingga kecantikan desain Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta yang merupakan bangunan cagar budaya tidak terhalang. Sementara bagian interior dibuat senada dengan interior Masjid Istiqlal menggunakan marmer.