YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Hadirnya era digitalisasi menjadikan peluang dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan juga penelitian khususnya dalam konsep aliran fluida bidang Teknik biomedik. Selain itu, era industri 4.0 telah merambah pada dunia perawatan kesehatan, seperti Caregiving Home, produksi medis otomatis, robotika perawatan kesehatan serta simbiosis manusia robot.
“Ini menjadi sebuah peluang riset aliran fluida dalam Teknik Biomedik,” kata Guru Besar bidang Teknik Mesin UMY, Prof. Dr. Ir. Sukamta, MT., IPM dalam penyampaian orasi ilmiah yang disampaikan pada hari Sabtu (27/3) yang dilakukan secara daring dan luring di Gedung AR Fakhruddin B, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam Orasi Ilmiah yang berjudul ‘Konsep Aliran Fluida dan Pengembangannya dalam Bidang Teknik Biomedik” Prof Sukamta mengatakan bahwa pengembangan dan aplikasi aliran fluida pada bidang teknik terus berkembang mengarah pada peningkatan teknologi untuk meningkatkan unjuk kerja alat-alat teknik dan teknologi untuk membuat alat teknik semakin kecil dan kompak.
”Pengembangan dan aplikasi aliran fluida pada bidang Teknik Biomedik terus berkembang dan mengarah pada upaya menciptakan metode, alat teknik, atau pendekatan yang baik dan dapat membantu dokter dalam memperoleh banyak informasi tentang situasi pasien, pada penyakit seperti kardiovaskular, bahkan pembedahan serta solusi terintegerasi yang inovatif dan cerdas untuk perangkat penginderaan, dan lain-lain,” jelas Prof Sukamta yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik UMY.
Prof. Sukamta menambahkan bahwa peluang riset dalam bidang Teknik Biomedik masih terbuka lebar dan penting melakukan riset kolaborasi multi-disiplin berbasis klaster, sub-klaster, dan grup riset yang mengarahkan pada Bidang Teknik.
”Oleh Karena itu, pada konsep aliran fluida ini masih memiliki peluang untuk dikembangkan yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk disiplin ilmu lainnya,” tambahnya.
Kemudian penyampaian orasi ilmiah dilanjutkan oleh Prof. Dr. Nano Prawoto,S.E.,M.Si., sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi UMY tentang ‘Pertumbuhan Ekonomi Sebagai Syarat Menuju Negara yang Sejahtera’. Dalam gagasannya menyampaikan bahwa Indonesia harus mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang stabil dalam jangka panjang. Yaitu dengan dibutuhkannya kehandalan industrial yang ramah lingkungan dan memperkuat peran dalam rantai nilai global serta dibutuhkan neraca perdagangan yang selalu surplus, salah satunya dengan meningkatkan ekspor daripada impor, serta meningkatkan produktifitas.
Selain itu, Prof. Nano, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi adanya disrupsi ekonomi digitalisasi yang menjadi konsentrasi utama dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi saat ini dan masa depan.
”Indonesia harus mampu meningkatkan jumlah wirausahawan dengan memnafaatkan bonus demografi yang kemudian dibutuhkan peningkatan kualifikasi SDM, akses modal yang mudah, murah dan cepat sesuai dengan pengembangan financial technology sesuai dengan kebijakan OJK sehingga UMKM dapat semakin berkembang,” paparnya yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia.
“Oleh karena itu, perlunya pengembangan UMKM dengan penguasaan sistem informasi marketplace untuk transaksi barang lokal dan lintas negara yang terus berkembang dan masih diperlukan marketplace yang crossborder yang melayani permintaan luar negeri. Sehingga ekspor dapat meningkat dan perdagangan internasional surplus sebagai syarat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan sustainable,” tutupnya.