Bekasi, MENARA62.COM. Suka atau tidak suka, para pelaku koperasi dan UKM kalau mau usahanya tetap eksis, harus mengikuti arus perubahan. Kalau tidak, maka akan tertinggal dan tergerus perubahan zaman dan mati. Hal itu ditegaskan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan pada acara Pelatihan Digital Entrepreneur Bidang Pengembangan Jaringan Usaha Tahun 2019 di Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/10) kemarin.
“Di era Revolusi Industri 4.0 semua dituntut untuk melek dan mengerti teknologi informasi dan teknologi digital, digitalisasi segala sektor memberikan manfaat besar kepada seluruh pelaku usaha. Teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk mencari ide-ide bisnis, memulai usaha dan mengembangkan usaha dan memperluas jangkauan dan jaringan pemasaran”, papar Prof Rully.
Di hadapan ratusan anggota Koperasi Wanita Sejahtera (Kopwantera) asal Bekasi, Prof Rully menjelaskan bahwa digitalisasi koperasi akan mendapatkan manfaat seperti efisiensi, kemudahan akses dan layanan, hingga kemudahan pengawasan. “Diperlukan inovasi yang terus menerus dan cara berfikir yang kreatif untuk dapat memenangkan persaingan usaha dalam era digital sekarang ini”, tandas Prof Rully.
Prof Rully berharap, perkembangan era ekonomi digital harus dapat dimanfaatkan untuk memperkuat akses pemasaran, termasuk untuk membangun jaringan kolaborasi dan kerjasama dengan pelaku usaha lain dalam menjual produk-produk agar semakin berkembang dan luas jangkauan pasarnya. “Selanjutnya, mengenai design product, ini tidak kalah penting dalam strategi pemasaran yang kita pahami yakni 4P, yaitu product, price, place, dan promotion”, ujar Prof Rully.
Apalagi, menurut survei APJI tahun 2018, pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 juta jiwa atau 64,8% dari seluruh jumlah penduduk. Dan menurut McKinsey pasar e-Commerce pada tahun 2022 nanti akan mencapai Rp. 800-950 triliyun di Indonesia. Sehingga, akan menjadi pasar yang sangat potensial ke depannya.