28.9 C
Jakarta

Korps Menwa Berduka, Ketua PKB-PPK Letjen (Purn) Solihin GP Wafat

Baca Juga:

 

DENPASAR, MENARA62.COM – Ketua Umum Persatuan Keluarga Besar Pelajar Pejuang Kemerdekaan (PKB-PPK), Letjen TNI (Purn) Solihin Gautama Purwanegara, wafat pada dini hari sekitar pukul 02.45 WIB di usia 97 tahun. Pria yang akrab disapa Mang Ihin itu meninggal saat dalam perawatan di RS Advent, Kota Bandung. Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra Bandung, Selasa (5/3/2024).

Atas kabar duka tersebut, Ketua Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali yang juga Sekretaris Gugus Kebangsaan Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai,S.H.,MBA.,MM menyampaikan duka yang amat mendalam.

“Atas nama pribadi dan organisasi, saya turut berduka. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” kata Bagus Ngurah Rai.

Ungkapan belasungkawa juga disampaikan oleh komponen Gugus Kebangsaan lainnya di antaranya oleh Keluarga Besar Korps Menwa Ugracena, Monumen Perjuangan Bangsal, Gerakan Nasional Pembudayaan Pancasila, IKA Menwa Seroja Timor Timur Provinsi Bali, Korps Bela Negara Ugracena, Monumen Menwa Ugracena, Pemuda Panca Marga Provinsi Bali, LKP Widyakara, Koperasi Castrena Sedana Nusantara, dan berbagai unsur komponen lainnya.

Selaku ketua Umum PKB-PPK, Letjen (Purn) Solihin GP pernah menandatangani sebuah prasasti yang menetapkan bahwa Korps Menwa Indonesia sebagai Organisasi Pewaris dan Penerus Nilai-Nilai Juang Tentara Pelajar yang dinyatakan dengan penyerahan Dhuaja PKB-PPK pada tanggal 2 Juni 2013 di Tugu Porklamasi Jakarta. Prasasti tersebut ditandatangani di Bandung pada 13 Juni 2020 bertepatan dengan HUT ke-61 Menwa Mahawarman Jawa Barat.

Penyerahan Dhuaja tersebut dilakukan oleh Sekjen PKB-PPK, Comodor (Purn) A.Andoko. Ketika itu (2/6/13), Ia menyampaikan, para pejuang menilai Korps Menwa lah yang bisa meneruskan perjuangan membela NKRI dari kalangan mahasiswa dan alumninya serta hal ini bentuk kepercayaan dan pewarisan dari para Tentara Pelajar kepada Korps Menwa. “Dalam Dhuaja ini tertulis Prayuda Gavisti Patyodana yang artinya bangsa yang berjuang pantang menyerah. Ini menjadi landasan kita semua untuk tidak pernah berhenti berjuang menegakkan cita-cita kemerdekaan seperti termaktub dalam pembukaan UUD 1945,” kata Andoko.

“Kenapa mesti diserahkan pada Korps Menwa Indonesia? Karena Korps Menwa adalah organisasi yang punya karakter dan ideologi sama dengan PKB-PPK. Terlihat dari semboyan mereka: Widya Castrena Dharma Sidda yang maknanya penyempurnaan pengabdian melalui ilmu pengetahuan dan olah keprajuritan,” tegasnya.

Tentara Pelajar (TP) adalah wadah berhimpunnya sejumlah rumpun Tentara Pelajar yang merupakan salah satu pasukan dalam perang kemerdekaan, yang sangat legendaris. Penyerahan Dhuaja TP kepada Korps Menwa, adalah sebuah pengakuan historis tentang jiwa kebangsaan yang tertanam dalam jiwa setiap insan Menwa.  Tanpa pengakuan tentang semangat kebangsaan yang ada dalam tubuh Menwa, maka tidak mungkin Dhuaja TP diserahkan kepada Korps Menwa

Duplikat prasasti yang ditandatangani oleh Letjen (Purn) Solihin GP tersebut diserahkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat Korps Menwa Indonesia, Ir. Budiono Kartohadiprodjo kepada Ketua Korps Menwa Indonesia Provinsi Bali, Bagus Ngurah Rai di Markas Komando Menwa Mahawarman ketika menghadiri Acara HUT Ke-62 Menwa Mahawarman Jawa Barat. (13/6/21)

Penyerahan Duplikat Prasasti tersebut disaksikan oleh Rombongan dari Bali yakni Koordinator IKA Menwa Seroja Timor Timur Provinsi Bali, Desak Ketut Kusumawati, beserta pengurus I.A Sribakti, Ni Made Kariasih; Kasmenwa Ugracena, Mumtazah Mardliyah; Kasetum Ugracena, Desy Rohmah, Ketua Korps Menwa Indonesia Kab. Badung, I Putu Krisna Adigunartha, Danyon A-901/Mayurajana Universitas Udayana, Sekar Langit.

Dalam Acara tersebut juga dilakukan Penganugerahan Penghargaan dan
Penyematan Lencana 3/4 Abad Monumen Perjuangan Bangsal (MPB) kepada sejumlah tokoh Korps Menwa yang dinilai sangat konsisten dalam menjaga semangat kebangsaan. (13/6/21)

Kasmen Ugracena, Mumtazah yang juga Humas MPB menjelaskan bahwa sebelumnya penghargaan semacam ini juga diberikan kepada sejumlah tokoh lainnya baik regional maupun nasional termasuk para veteran yang telah peduli terhadap nilai-nilai perjuangan dan patut untuk diteladani. Mengingat Monumen Perjuangan Bangsal dulunya merupakan Markas Perjuangan Rahasia Bawah Tanah Perang Kemerdekaan Republik Indonesia di Bali, tempat terjadinya Puncak Pertemuan Rahasia Bawah Tanah pada 16 Agustus 1945. “Yang mana hal tersebut termasuk dalam peristiwa ke 7 dari 49 peristiwa penting pada masa revolusi, yang kini diperingati sebagai HUT MPB”, ungkapnya.

Duplikat Prasasti PKB-PPK tersebut diletakkan di Monumen Menwa Ugracena yang merupakan satu-satunya Monumen Menwa di Indonesia yang terletak di Kawasan MPB. Monumen tersebut merupakan tonggak sejarah 1/2 Abad pengabdian Menwa Ugracena terhadap bangsa.

Almarhum Letnan Jenderal TNI (Purn.) Solihin Gautama Purwanegara lahir 21 Juli 1926. Ia adalah mantan perwira Tentara Nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat dari 1970 sampai 1975 dan Anggota Dewan Pertimbangan Agung periode 1992-1997.

Ia mengawali karier militer ketika masa revolusi sebagai Komandan Tentara Keamanan Rakyat Kabupaten Bogor, kemudian bergabung dengan Divisi Siliwangi. Salah satu kiprahnya yang mencuat, yakni ketika ia mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang disebut dengan Gogo Rancah.

Ia juga dikenal sebagai sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi juga tokoh nasional, pejuang lingkungan dan pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS). Mang Ihin juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persib Bandung. Sederet tokoh nasional pun sangat merasa kehilangan sosoknya. (MM)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!