24.5 C
Jakarta

KREASI, Kolaborasi Pemerintah dan Mitra untuk Pendidikan yang Inklusif dan Berkeadilan Resmi Diluncurkan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Save the Children, Global Partnership for Education (GPE), dan Pemerintah Indonesia meluncurkan KREASI (Kolaborasi untuk Pendidikan Anak Indonesia), sebuah proyek yang bertujuan memperkuat kurikulum, praktik pembelajaran, kepemimpinan sekolah, dan sistem perlindungan anak di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).

KREASI dikembangkan bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Kementerian Agama (Kemenag), dan BAPPENAS. Program ini dilaksanakan melalui Save the Children dan mitra pelaksana—termasuk Article 33, Ikatan Guru Indonesia (IGI), Yayasan Guru Belajar (YGB), Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU), PNF Dikdasmen Muhammadiyah, Perkumpulan Stimulant Institute (PSI), serta Wahana Visi Indonesia (WVI)—di bawah konsorsium Mitra Pendidikan Indonesia (MPI).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti mengatakan bahwa pendidikan adalah pondasi utama untuk membangun masa depan bangsa. ”Dengan memperkuat kualitas pengajaran pembelajaran dan pengembangan siswa khususnya dalam peningkatan kemampuan literasi dan pendidikan karakter di tingkat PAUD dan SD di daerah-daerah yang masih memerlukan dukungan seperti di Provinsi Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Barat dan Maluku Utara, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif berkeadilan dan berkualitas agar anak-anak Indonesia mampu mengembangkan potensi terbaik demi meraih cita-cita,” kata Muti dalam sambutannya.

Studi Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya dalam kemampuan membaca, matematika, dan sains di kalangan siswa berusia 15 tahun. Hasil studi ini mengingatkan bahwa masih banyak ruang untuk perbaikan dalam sistem pendidikan guna memastikan anak-anak Indonesia mencapai potensi penuh mereka dan mampu bersaing di tingkat global. Selain itu, dari sumber yang sama, sekitar 25-30% siswa berusia 15 tahun melaporkan mengalami perundungan di sekolah setiap bulan.

“Kami percaya bahwa setiap anak berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas sejak dini. Melalui program KREASI, kami ingin memastikan bahwa literasi dan numerasi bukan hanya diajarkan, tetapi benar-benar dipahami oleh setiap anak. Dan dengan kolaborasi dengan berbagai pihak, ini akan menjadi langkah konkret untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung anak-anak dalam meraih cita-citanya,” jelas CEO Save the Children Indonesia, Dessy Kurwiany Ukar.

Untuk meningkatkan kemampuan dasar siswa PAUD dan SD, KREASI akan mendorong kebijakan dan praktik yang lebih baik dalam kurikulum dan asesmen, memastikan bahwa materi pembelajaran serta evaluasi keterampilan dasar diterapkan secara efektif di tingkat nasional maupun daerah. Program ini juga akan meningkatkan kebijakan dan praktik pengajaran, sehingga literasi, numerasi, dan pendidikan karakter dapat diajarkan dengan lebih baik di sekolah-sekolah sasaran. Selain itu, KREASI akan memperkuat kepemimpinan pendidikan dengan mengadvokasi kebijakan dan praktik pengajaran yang adil serta berkualitas. Program ini juga akan mendorong kebijakan dan praktik perlindungan anak yang lebih kuat untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan, Toni Toharudin mengemukakan bahwa peningkatan kualitas pendidikan tidak terletak pada kurikulum saja. ”Guru adalah kunci keberhasilan pendidikan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan kesejahteraan guru melalui pelatihan berkelanjutan guna menciptakan pendidikan yang unggul dan berdaya saing,” tegasnya.

Hal senada juga ditekankan oleh Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Saifudian di acara tersebut. Ia menjelaskan bahwa Komisi X DPR RI sangat serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. ”DPR saat ini telah memasukkan revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional dalam legislasi tahun 2025. Kami ingin memastikan bahwa undang-undang yang direvisi ini lebih baik dari yang ada sekarang, dengan menambahkan hal-hal yang belum diatur serta memperbaiki yang masih kurang sempurna, ” katanya.

Program KREASI mendukung Partnership Compact Indonesia untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, yang menjadi fokus utama dalam Annual Joint Sector Review (AJSR) 2024—sebuah kajian sektor pendidikan di Indonesia yang merumuskan langkah-langkah peningkatan hasil pembelajaran. Temuan dari AJSR memperkuat urgensi intervensi yang terarah, seperti KREASI, guna memperkuat keterampilan dasar dan meningkatkan hasil belajar.

“Kemampuan dasar memberikan fondasi bagi anak-anak untuk terus belajar sepanjang hidup mereka, membantu mereka melalui berbagai jenjang pendidikan. Inilah alasan GPE bekerja sama dengan mitra di Indonesia untuk membangun keterampilan penting ini sejak dini, terutama bagi anak-anak dari kelompok rentan,” ujar CEO Global Partnership for Education, Laura Frigenti.

“Memprioritaskan pembelajaran dasar berpotensi mentransformasi sistem pendidikan Indonesia dan membantu negara ini mencapai target pembelajaran yang ambisius,” imbuhnya.

Kolaborasi yang kuat adalah kunci untuk memastikan setiap anak mendapatkan akses ke pendidikan berkualitas. Mari bersama mendukung inisiatif ini, agar anak-anak Indonesia tumbuh menjadi generasi cerdas yang mampu meraih masa depan gemilang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!