SOLO, MENARA62.COM — Kontes Robot Indonesia (KRI) 2024 saat ini telah berjalan hingga tahap running test. Peserta diperkenankan untuk mengecek lapangan sekaligus menguji coba robot mereka sesuai dengan track masing-masing, Rabu (3/7/2024).
Pada saat memantau berjalannya running test kontes robot, Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemdikbudristek Tatang Muttaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D., menyatakan bahwa ke depan akan ada banyak hal yang dengan hadirnya digitalisasi dan otomatisasi maka pemanfaatan robot itu akan semakin tinggi.
Robot juga berkaitan erat dengan manfaatnya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan produktivitas, terutama untuk di dunia industri, kesehatan, dan pada energi terbarukan harapannya.
“Keterlibatan mahasiswa dalam kontes secara keseluruhan dan secara khusus dalam kontes robot ini yang pertama dia bisa mensinergikan berbagai pengetahuan yang didapatkan dalam kelas dengan kondisi riil untuk menyelesaikan masalah,” ujar Tatang.
Dengan computational thinking yang baik, lanjutnya, mahasiswa akan mengerti dalam menyelesaikan masalah dengan responsif yang semakin tinggi. Selain itu, mahasiswa juga akan mencari cara terbaru yang lebih efektif, dan itu lah awal dari kreativitas.
“Saya kira ini bagian penting dan tidak kalah penting sebenarnya kreativitas juga akan lebih optimal ketika di support oleh tim, jadi kerja sama ini menjadi penopang untuk inovasi dan kreativitas,” ungkapnya.
Dalam kesempatan yang terpisah, Ketua Dewan Juri Prof. Dr. Eng. Drs. Benyamin Kusumoputro, M.Eng., menyampaikan bahwa melalui kontes robot ini ditujukan untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia untuk masa depan. Seperti saat ini dengan kecanggihan Artificial Intellegence (AI). Benyamin mengungkapkan, AI itu sangatlah penting.
“Bahkan sebagai bangsa jika tidak menguasai AI, bangsa itu tidak akan bisa hidup,” tegasnya.
Kemudian kemampuan dari SDM yang mumpuni ini akan sangat bergantung pada pasar. Sebagai lembaga di bawah pemerintah, maka bagaimana pemerintah akan memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di dalam mahasiswa ini.
Kepala Pusat Prestasi Nasional. Dr. Maria Veronica Irene Herdjiono, M.Si., juga menyampaikan teknologi ini selayaknya digunakan untuk memecahkan permasalahan di tengah masyarakat dengan melihat kondisi sosial di sekitar.
“Indonesia dari sisi teknologi ini perlu mengejar ketertinggalan. Mengenai pemanfaatannya nanti pasti harapannya akan berguna bagi masyarakat sekitar,” ujar Irene saat jumpa pers.
Dia menegaskan bahwa anak-anak mulai sekarang harus dikenalkan pada bagaimana menyelesaikan masalah di masyarakat dengan sentuhan teknologi. Seperti pada divisi Kontes Robot ABU Indonesia yang melihat kondisi sosial pertanian dihadirkan robot tani untuk membantu produktivitas.
Contoh lainnya pada divisi Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI) dengan tema robot pemilah sampah untuk membantu permasalahan sampah. (*)