JAKARTA, MENARA62.COM — Kompetisi Sains Madrasah (KSM) bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga upaya strategis dalam mengembangkan ekosistem madrasah yang unggul dan memiliki daya saing tinggi. Hal demikian disampaikan Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil Qoumas saat membuka secara resmi gelaran KSM 2024 di Jakarta pada Senin (2/9/2024) malam.
“KSM ini bukan sekadar kompetisi, tetapi merupakan salah satu upaya penting dalam mengembangkan ekosistem madrasah yang unggul dan berdaya saing tinggi,” ujar Yaqut dalam arahan pembukaannya.
Gusmen menekankan bahwa kepuasan sejati dari kompetisi ini terletak pada proses pembelajaran yang dilalui para peserta, yang melibatkan nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan kerja keras. “Kepuasan sejati tidak hanya terletak pada kemenangan, tetapi pada proses yang mendidik kita tentang nilai-nilai kesabaran, ketekunan, dan kerja keras,” tandas Gusmen.
Selain itu, KSM juga dipandang sebagai wadah untuk mengasah nilai-nilai kemanusiaan, kerja sama, dan semangat intelektual. Menteri Agama berharap agar KSM ke depan terus berkembang, tidak hanya fokus pada studi-studi yang ada, tetapi juga mengakomodasi studi-studi baru yang relevan dengan kebutuhan masa depan.
Mengakhiri sambutannya, Menag mengajak seluruh peserta dan pihak terkait untuk menjadikan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari KSM sebagai sarana untuk menjaga rasa kemanusiaan dan membantu sesama yang membutuhkan. “Mari kita terus berinovasi dan memastikan bahwa KSM ini berkembang dari tahun ke tahun, sesuai dengan dinamika dan kebutuhan zaman,” pesannya.
Dalam laporannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, menyoroti beberapa keistimewaan dari KSM tahun ini. Kompetisi ini bersifat inklusif, dengan menambahkan kategori untuk peserta dari madrasah inklusif. Selain itu, terdapat kategori baru untuk peserta dari madrasah yang terletak di daerah terpencil, wilayah 3T (Terdepan, Terpencil, dan Tertinggal), serta madrasah yang memiliki siswa berkebutuhan khusus.
KSM 2024 mencatat jumlah peserta yang signifikan, dengan total 618.756 peserta di tingkat satuan pendidikan, 319.420 peserta di tingkat Kabupaten/Kota, 90.378 peserta di tingkat provinsi, dan 7.595 peserta di tingkat nasional. “KSM 2024 tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan daya saing siswa madrasah, tetapi juga untuk mengeksplorasi dan mengapresiasi potensi mereka di bidang sains,” kata Abu Rokhmad.
Hadir dalam pembukaan KSM 2024, Menteri Agama, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Staff Khusus, Staff Ahli dan Tenaga Ahli Menteri Agama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Jajaran Eslon 2-4 pada Direkorat Jenderal Pendidikan Islam, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Se-Indonesia, Kepala MAN IC Se-Indonesia serta Kepala Madrasah di wilayah DKI Jakarta.