MALANG, MENARA62.COM–Permodalan bagi lembaga keuangan mikro sangat vital di tengah persaingan lembaga keuangan yang banyak bermain pada segmen pembiayaan mikro, terkait hal tersebut Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) Baitut Tamwil Muhammadiyah (BTM) diminta lebih inovatif dalam melakukan financial engineering (rekayasa keuangan). Selain itu, penting membangun sinergisitas permodalan untuk memperoleh dana-dana murah perlu dilakukan, baik secara internal di lingkungan Muhammadiyah berupa Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) atau di eksternal dengan menjalin kemitraan dengan lembaga keuangan lainya. Demikian pernyataan Ketua Induk KSPPS BTM Achmad Suud, dalam keterangan tertulisnya terkait acara seminar nasional dengan tema Membangun Sinergi Permodalan Dalam Gerakan BTM dan Rapat Anggota Tahunan 2016 di Malang, Jawa Timur pada tanggal 10-11 Mei 2017 besok.
Membangun sinergi permodalan selama ini sudah dijalankan oleh BTM, hal ini nampak dengan berdirinya BTM sekunder berupa Pusat Koperasi Syariah BTM yang berdiri di 4 provinsi (Lampung, Banten, Jateng, dan Jatim). Keberadaan dari BTM sekunder itulah yang berperan dalam aspek mediasi likuiditas. Dengan demikian antar jaringan BTM mampu terintegrasi dan saling mendukung dalam kebutuhan permodalan. “Konsep ini yang kami jalankan dalam rangka membangun korporasi keuangan mikro di Muhammadiyah,” ucap Suud.
Terkait dengan permodalan, Suud juga berharap, dengan keberadaan dari BTM yang sudah berkembang dengan pesat ini, tak ada keraguan lagi bagi warga Muhammadiyah untuk bersinergi dalam menggerakkan bisnis pada sektor riil. Begitu juga BTM membuka diri dengan menjalin kemitraan kepada siapapun dalam berindikasi dalam membangun keuangan mikro.
Sementara Direktur Eksekutif Induk KSPP BTM Agus Yuliawan, menambahkan dalam acara seminar yang dihadiri regulator dan mitra BTM dalam pengembangan permodalan. Juga ada brainstorming tentang sharing compliant dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI). Dengan adanya brainstorming ini berharap nilai-nilai kepatuhan tentang maqosid al syariah tetap menjadi tujuan para pegiat di KSPPS BTM.
Di sela-sela acara nanti, Agus juga menjelaskan akan hadir pula Ketua Jaringan Saudagar Muhammadiyah (JSM) Bambang Wijanarko yang akan menjalin kerja sama dengan BTM untuk membuat program setiap kantor cabang BTM ada klinik bisnis yang memberikan konsultasi bisnis dan kewirausahaan. “Saya rasa sinergi antara JSM dan BTM ini merupakan sinergi yang strategis dalam mendorong pilar ketiga Muhammadiyah dan sekaligus membangkitkan kewirausahaan di akar rumput yang menjadi konsen Muhammadiyah,” ucap Agus.