SIMALUNGUN, MENARA62.COM — Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Women20 (W20 Summit) di Simalungun, Danau Toba, Sumatra Utara, 19-20 Juli 2022 menghasilkan sejumlah rekomendasi yang menekankan pada beberapa isu penting terkait pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Isu tersebut yakni menolak diskriminasi dan mendorong kesetaraan gender, UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh perempuan, respon kesehatan yang mengutamakan kesetaraan gender, serta perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas. Rekomendasi tersebut sekaligus menjadi dasar bagi penyiapan komunike yang akan diserahkan secara langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo selaku pemimpin tertinggi dari G20 Presidensi Indonesia, pada hari ini Kamis, (21/07/2022).
Pada acara pembukaan KTT W20, dalam sambutannya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Bintang Puspayoga menjelaskan bahwa setengah dari populasi dunia adalah perempuan dan pandemi memberikan dampak yang lebih besar kepada perempuan. Dampak tersebut antara lain berupa gaji yang rendah serta hilangnya pekerjaan. Pandemi telah mendorong jatuhnya perempuan ke dalam kemiskinan yang ekstrim, bahkan semakin memperlebar kesenjangan gender.
Bintang melanjutkan, W20 Presidensi Indonesia berfokus pada empat isu penting. Pertama, bebas dari diskriminasi. Kedua, UMKM yang dimiliki atau dipimpin oleh perempuan sebagai kunci pertumbuhan inklusif. Ketiga, mempromosikan kesehatan untuk pulih bersama secara merata. Keempat, pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk membangun ketahanan, dengan fokus pada perempuan pedesaan dan perempuan penyandang disabilitas.
“Di Indonesia, perempuan memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Mereka memiliki dan menjalankan lebih dari 50% UMKM di tanah air, yang turut berperan penting bagi perekonomian negara. Terbukti pula bahwa perempuan yang diberdayakan secara ekonomi mampu membawa dampak positif bagi lingkungan dan keluarga mereka,” jelas Bintang.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Salahuddin Uno, mengutarakan, “Presentase tenaga kerja perempuan di bidang pariwisata di Indonesia telah mencapai 55%, sedikit lebih tinggi dari rata-rata global yang mencapai 54%. Jelas bahwa perempuan seringkali menjadi tulang punggung pariwisata dan ekonomi kreatif, penopang kesejahteraan baik di tingkat keluarga maupun di masyarakat, serta penjaga warisan budaya kita. Saya pun seringkali dengan bangga menceritakan bahwa sejumlah pejabat senior hingga Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI adalah perempuan.”
“Pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif tercermin dalam perluasan peluang usaha, penciptaan lapangan kerja, dan pemberdayaan UMKM, dengan perempuan berada di garda terdepan. Sederhananya, tanpa peran perempuan, kita tidak dapat memulihkan pariwisata bahkan kondisi ekonomi. Mendukung perempuan untuk semakin berdaya saing dan terus menggali dan mengoptimalkan potensinya menjadi kewajiban kita semua”, jelas Sandiaga.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengapresiasi penyelenggaraan KTT W20 di Kawasan Danau Toba. Event internasional ini semakin menguatkan citra Danau Toba sebagai destinasi pariwisata super prioritas nasional yang juga telah ditetapkan sebagai Unesco Global Geopark. Edy Rahmayadi berharap KTT W20 di kawasan Danau Toba dapat melahirkan rekomendasi dan ide cemerlang bagi pemberdayaan perempuan untuk dibawa ke forum G20.
Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi mengungkapkan, “G20 memiliki peran yang kuat dalam mendorong kebijakan ekonomi yang berdampak dan bermanfaat bagi pemberdayaan ekonomi perempuan. Kami, W20, memiliki kesempatan untuk mempengaruhi tata kelola ekonomi global. Utamanya bagaimana memperkenalkan pertumbuhan ekonomi inklusif gender yang mampu mempromosikan perdamaian internasional dalam hal melindungi perempuan dan anak perempuan. Kami berharap pemimpin G20, dimulai dari kepresidenan Indonesia dapat mendorong implementasi ini ke bentuk yang konkrit.”
“Total terdapat 16 negara yang turut berpartisipasi secara langsung pada W20 Summit di Toba ini, antara lain Argentina, Australia, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea, Rusia, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikan, Uni Eropa hingga Portugal. Kehadiran 16 negara ini memperlihatkan bahwa upaya yang dilakukan W20 Presidensi Indonesia selama kurang lebih 7 bulan terakhir mendapatkan perhatian dari seluruh negara anggota G20. Hal ini kemudian kita percayai mampu membuka peluang untuk terus memperjuangkan pemberdayaan perempuan hingga menjadi fokus utama G20 Presidensi Indonesia.”
Apresiasi hadiah modal senilai total Rp300.000.000 untuk 10 pemenang W20 Sispreneur
Pada pembukaan W20 Summit juga diserahkan secara simbolis hadiah dan apresiasi kepada para pelaku UMKM perempuan Indonesia yang memenangi ajang W20 Sispreneur. Ada sebanyak 10 pemenang yang masing-masing meraih hadiah berupa modal usaha senilai total Rp 300 juta. Para pemenang tersebut adalah Dian Rizki Hidayati dari Bandar Lampung dengan hadiah modal Rp55.000.000, Thekla Odelia Caramia dari Jakarta dengan hadiah modal Rp45.000.000, Yuliana Aqni dari Salatiga dengan hadiah modal Rp40.000.000, Nirwana dari Sidoarjo dengan hadiah modal Rp35.000.000.
Kemudian ada Nuqtoh Mutingatun dari Garut dengan hadiah modal Rp30.000.000, Dhea ayu andira lubis dari Surabaya dengan hadiah modal Rp25.000.000, Fathimah Himmatina dari Depok dengan hadiah modal Rp22.500.000, Nani Nurhasanah dari Tasikmalaya dengan hadiah modal Rp20.000.000, Ani Puspitasari dari Sidoarjo dengan hadiah modal Rp15.000.000, dan Shinta Paramarti dari Jakarta dengan hadiah modal senilai Rp12.500.000.
Selain hadiah modal usaha, para peserta mendapatkan pendampingan manajemen bisnis secara online melalui chat group maupun FGD, showcase untuk produk UMKM, mentoring bersama fasilitator penugasan online, serta dilengkapi juga dengan pre-test dan post-test pendampingan bisnis oleh pakar UMKM tingkat global.
Materi yang diberikan akan dibagi ke dalam empat sesi. Sesi pertama berisi inovasi produk dan segmentasi pasar seperti bagaimana cara menjangkau pasar dengan inovasi baru. Sesi kedua berisi perencanaan keuangan, antara lain mempelajari perencanaan keuangan. Sesi ketiga berisi business roadmap, antara lain cara membuat roadmap bisnis dengan tepat. Sesi keempat berisi digital marketing dan branding, antar lain bagaimana mengenal strategi content marketing.
Dengan adanya bantuan modal bagi pemenang, diharapkan usaha mereka lebih berkembang dan mencapai pasar yang lebih luas lagi melalui pemanfaatan digitalisasi. Jika bisnis mereka maju, maka manfaatnya juga akan berdampak positif bagi masyarakat sekitarnya dan juga mendukung roda perekonomian Indonesia. Lebih jauh, aksi ini diharapkan dapat mendorong adanva pemberdayaan perempuan secara ekonomi, memperkuat pengetahuan womenpreneurs Indonesia sehingga dapat mengurangi terjadinya diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan.
Pada ajang W20 Summit ini, para pemenang juga berkesempatan untuk mengikuti sejumlah sesi pertemuan yang terkait dengan pemberdayaan UMKM. Selain itu, mereka juga mendapatan kesempatan untuk menunjukkan produk yang mereka hasilkan melalui UMKM yang mereka kelola.
Proses seleksi W20 Sispreneur ini diawali sejak 1 April 2022. Sebanyak lebih dari 1.000 peserta mendaftar untuk mengikuti program inkubasi berupa kelas dengan empat topik pelatihan. Para peserta yang lolos seleksi awal ini wajib mengikuti satu bulan pelatihan untuk menaikkan standar bisnis yang telah mereka miliki selama ini.
Pada tahapan selanjutnya seluruh peserta diarahkan mengumpulkan poin melalui tugas dan post-test selama program inkubasi untuk memilih 100 peserta yang lolos ke tahapan selanjutnya. Pada tahapan ketiga, 100 peserta disaring menjadi 25 peserta melalui seleksi proposal bisnis terbaik. Sebanyak 25 finalis dengan proposal terbaik mengikuti penjurian dan melakukan presentasi bisnis mereka. Selanjutnya, 10 UMKM terbaik berhak mengikuti pameran produk pada acara puncak W20 di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara dalam acara W20 Summit dan mendapatkan pendampingan (mentorship) selama 6 minggu mulai Agustus 2022 dari para pakar UKM internasional.
Gelar Expo dan Bisnis Mentorship untuk UMKM pada KTT W20 di Toba
Paralel di waktu bersamaan, KTT W20 turut mengadakan pameran dagang atau expo hingga bisnis mentorship kepada para pelaku UMKM lokal Indonesia yang turut hadir di Toba. UMKM lokal, khususnya yang digerakkan oleh perempuan menjadi bagian penting dari rangkaian pertemuan W20 yang telah digelar di empat kota sebelumnya. Melalui exhibition ini, engagement group W20 ingin membuka kesempatan kepada UMKM lokal untuk mengenalkan bahkan memasarkan produk olahannya selama pelaksanaan pertemuan tersebut. Turut hadir pada kesempatan ini perwakilan dari XL Axiata, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Gobi Partners dan Ozora Yatrapaktaja, Wanmir Femina, UN Women, dan Together Digital Programme yang berbagi bersama seluruh peserta.
Pada kesempatan ini PT Masa Genah Group memperkenalkan sustainable production dan model bisnis melalui produk mereka, Lidi Nipah dan Sawit sebagai komoditi terbarukan dan produk keberlanjutan. Lembaga ini berhasil membuktikan bahwa lidi sawit yang dulunya merupakan limbah perkebunan tanpa nilai ekonomi, mampu diubah menjadi porduk bernilai tinggi dengan menghasilkan 47 produk bersama 22 UMKM binaan. Hingga saat ini produk yang mereka hasilkan telah mampu menembus pasar internasional dengan ekspor ke tujuh negara.
Uniknya lagi, industri pembuatan bulu mata palsu asal Jawa Tengah yang dipimpin oleh Dewi Ekha Harlasyanti selaku CEO PT Diva Prima Cemerlang Bersama, Manufacturer of The World Best False Eyelashes turut membagikan pengalaman dan trik mereka hingga akhirnya bisa juga menembus pasar internasional hingga ke 10 negara yang tersebar ke 4 benua.
Dewi menambahkan bahwa pada industri yang Ia pimpin ini, 54% pada sektor UMKM dimiliki oleh perempuan dengan lebih dari 80% karyawan adalah perempuan. Kontribusi dalam perekonomian mencapai 61%. Ini adalah contoh nyata bahwa perempuan tidak hanya menjadi potensi tapi telah mampu memberikan kontribusi bagi perekonomi negara.
Pelaksanaan W20 bekerja sama dengan International Knowledge Partners, badan PBB, organisasi masyarakat sipil, akademisi, badan pemerintah hingga sektor swasta. Setelah di Toba Sumatera Utara, agenda selanjutnya akan dilaksanakan di Denpasar, Bali pada September hingga Oktober 2022 mendatang. (*)