JAKARTA, MENARA62.COM – Standardisasi memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah negara. Mengutip laporan dari lembaga riset terkemuka Eropa, Centre for Economics and Business Research (Cebr), berjudul “The Economic Impact of Standards in Indonesia” yang dipublikasikan Juli 2023 untuk ISO, standardisasi ternyata berpengaruh terhadap 21,2% dari pertumbuhan produktivitas tenaga kerja dan 14,5% dari pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad saat membuka acara Festival Infrastruktur Mutu Nasional 2024 di Jakarta Convention Center pada Senin (12/08/2024).
Dalam laporan itu, analisis yang dilakukan mencakup periode antara tahun 1994 hingga 2019 di Indonesia dan mengikuti metode internasional yaitu ISO (International Organization for Standardization) untuk mengeksplorasi dampak jumlah standar yang diterapkan terhadap tenaga kerja. “Temuan menunjukkan bahwa peningkatan 1% dalam jumlah standar yang diterapkan terkait dengan peningkatan 0,16% dalam produktivitas tenaga kerja selama periode yang dinilai,” ujar Kukuh.
Selain itu, standar juga berperan dalam aksi global pencapaian Pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) termasuk pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Bahkan, Indonesia sendiri mengadopsi standar yang diterbitkan oleh ISO, dimana BSN mewakili Indonesia menjadi anggotanya, dalam Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Ekonomi Karbon, dimana Indonesia menargetkan Indonesia mencapai net zero emission pada tahun 2060.
Infrastruktur Mutu untuk Indonesia Maju
Lebih lanjut Kukuh memaparkan bahwa lingkup infrastruktur mencakup 3 (tiga) pilar, yaitu standardisasi, akreditasi dan metrologi (pengukuran). Ketiga pilar tersebut menjadi tanggung jawab Badan Standardisasi Nasional (BSN).

Menurut Kukuh, kualitas infrastruktur yang baik diyakini akan memberikan banyak manfaat, diantaranya meningkatkan akses pasar, meningkatkan diversifikasi produk, melindungi konsumen dan lingkungan, meningkatkan peluang investasi dan meningkatkan daya saing melalui peningkatan efisiensi industri maupun perdagangan.
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan oleh Lembaga konsultan global independen Mesopartner & Analyticar dari Jerman pada Mei 2024, telah menempatkan Indonesia di rangking 27 dari 185 negara dalam Global Quality Infrastructure Index (GQII). Indonesia berada di peringkat 1 di antara negara-negara anggota ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas infrastruktur mutu di Indonesia semakin baik.
Untuk terus memperkuat Infrastruktur Mutu Nasional, BSN kembali menyelenggarakan Festival Infrastruktur Mutu Nasional (FIMN) 2024 tanggal 12-13 Agustus 2024 di Jakarta Convention Center. Acara FIMN 2024 dihadiri oleh sekitar 2000 peserta dari Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) terakreditasi KAN (Komite Akreditasi Nasional) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan para pemangku kepentingan bidang standardisasi, baik dari pemerintah, dunia usaha, kalangan profesional maupun konsumen.
“Dalam kesempatan ini, kami menghadirkan dua pakar dari Jerman dan Cina yang memiliki infrastruktur mutu terbaik dan kuat, yaitu Physikalisch-Technische Bundesanstalt (PTB) dan State Administration of Market Regulation – China Quality Certification (SAMR-CQC), yang akan berbagi praktik terbaik (best practices) dalam pengembangan infrastruktur mutu nasional,” ujar Kukuh.
Acara juga dimeriahkan dengan beberapa rangkaian kegiatan, di antaranya Seminar Internasional, Pertemuan Teknis Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK), Pameran dalam rangka Festival Infrastruktur Mutu Nasional, serta Pelatihan Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian. Lokakarya, talk show, dan expo yang menampilkan layanan berbagai LPK seperti sertifikasi produk, pengujian, kalibrasi, sertifikasi sistem manajemen, peralatan laboratorium, dan produk UMKM binaan BSN. Dalam acara ini juga digelar layanan konsultasi gratis sertifikasi SNI, TKDN, POSTEL, Halal, Merek dan E-Katalog LKPP.
Acara ini dapat terselenggara atas dukungan dari berbagai pihak, diantaranya PT. Asiatrust Technovima Qualiti, PT. Thermalindo Sarana Laboratoria, PT. Anindya Wiraputra Konsult, PT. PLN (Persero) Pusat Sertifikasi, PT. Triyasa Pirsa Utama, dan PT. Labmania Indonesia Jaya.