JEDDAH – Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah menggelar orientasi bagi 891 petugas haji dari unsur mukimin dan tenaga musiman (temus), Sabtu (14/7). Mukimin adalah masyarakat Indonesia yang sedang bermukim di Arab Saudi, sedang temus terdiri dari para mahasiswa yang sedang kuliah di Timur Tengah.
Konjen RI di Jeddh Muhammad Heri Syarifuddin saat membuka acara mengingatkan para petugas haji ini untuk meluruskan niat.
“Semua ini kita niatkan ibadah, bukan untuk yang lainnya, apalagi untuk mengejar honor,” kata Heri seperti dikutip dari laman kemenag.or.id.
Heri menjelaskan lima hal yang harus diketahui oleh setiap petugas haji. Pertama, mengenali jemaah haji agar bisa melayani dengan baik. Sebab lebih 98% jemaah haji tahun ini adalah new comer atau pendatang baru. Mereka baru pertama kali beribadah haji. Atau bahkan baru pertama ke luar negeri.
“Hampir 70% berusia senior di atas 60 tahun dan mempunyai tingkat risiko tinggi, baik dalam hal kesehatan maupun pengetahuan,” tambahnya.
Kedua, mengetahui rangkaian ibadah yang dilakukan jemaah haji. Petugas mesti tahu rukun, wajib, dan larangan dalam berhaji sehingga bisa menjawab saat ditanya.
“Jangan karena tugasnya supir, kemudian tidak membantu. Bapak harus memberikan pemahaman mendasar kepada jemaah haji,” tegas Heri.
Ketiga, mengenal aturan dan adat yang berlaku di Arab Saudi. Heri mencontohkan larangan membawa obat dan rokok yang berlebihan. “Ini juga kadang ada mukimin yang titip rokok, akhirnya ditahan imigrasi,” papar Heri.
Keempat, mengetahui wewenang dan tanggung jawab masing-masing. “Kalau ada masalah, harus memahami dan mengetahui kepada siapa harus melapor,” ucap Heri.
Kelima, Heri menekankan bahwa menjadi petugas haji adalah pekerjaan mulia. Maka niat harus senantiasa diluruskan. “Harus semangat menyambut dan melayani tamu-tamu Allah,” kata Heri.
“Jaga nama baik Indonesia. Bapak dan ibu di sini adalah duta Indonesia,” lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Teknis Haji 1 KUH, Ahmad Dumyati Bashori, memaparkan jumlah petugas haji dari PPIH Arab Saudi pada tahun ini.
“Petugas haji mukimin berjumlah 665, tenaga kesehatan 169 dan mahasiswa Timur Tengah, yaitu dari Mesir, Sudan, Jordan, Lebanon, Yaman, dan Pakistan, berjumlah 125 orang,” terang Dumyati.