30.4 C
Jakarta

Kuliah Umum Kemah Budaya Kaum Muda, Ruang bagi Generasi Muda untuk Berkontribusi pada Pemajuan Budaya

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan mengadakan Kuliah Umum Kemah Budaya Kaum Muda 2023 dengan tema “Kontribusi Kaum Tech Savvy dalam Pemajuan Kebudayaan”. Acara ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) 2023 yang dilaksanakan pada 14 Agustus – 30 November 2023.

Dalam sambutannya,  Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Restu Gunawan mengatakan  kegiatan kuliah umum ini adalah upaya pemberian bekal bagi para peserta KBKM sebelum melakukan  residensi selama sebulan di Belitung Timur. Sebelumnya para peserta telah melakukan pelatihan secara daring sejak tanggal 14 Agustus – 29 September 2023.  “Melalui kuliah umum hari ini, diharapkan peserta mendapatkan inspirasi dalam mengembangkan inisiatif berupa proyek untuk menjawab tantangan pemajuan kebudayaan di Belitung Timur,” ungkap Restu Gunawan.

Kuliah umum ini dibagi menjadi 2 sesi, pada sesi pertama diisi oleh Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan, Kemendikbudristek) dan Purwacaraka (Komposer dan Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2019 kategori Pelopor dan Pembaru).

Hilmar Farid mengatakan Kemah Budaya Kaum Muda berawal dari Kongres Kebudayaan tahun 2018. “Narasi kuat yang ditekankan saat itu adalah menjaga, melestarikan dan mengawetkan kebudayaan serta bagaimana kita memberikan ruang yang lebih besar bagi kalangan muda untuk berkontribusi dalam pemajuan kebudayaan,” katanya.

Indonesia adalah negara yang kaya akan warisan budaya dan rekaman sejarah. Namun sayangnya pemanfaatan pengetahuan budaya dan sejarah masih terbatas. Hal ini menurut Hilmar dikarenakan banyak dari generasi muda yang tidak mengenal budayanya sendiri secara baik serta penggunaan tradisi budaya yang semakin berkurang. Jikapun ada yang memiliki pemahaman mendalam tentang budaya, namun mereka tidak tahu cara mengembangkannya.

“Berdasarkan obrolan-obrolan ini lahirlah KBKM sebagai wadah untuk mempertemukan mereka yang mengenal budaya dengan mereka yang mampu mengembangkan budayanya,” ujar Hilmar.

Purwacaraka berbagi cerita saat pandemi lalu, ketika semua dituntut untuk mengubah pola bekerja. Salah satunya adalah dari luring menjadi daring. Pembelajaran musik di Purwacaraka pun harus dilakukan secara daring. Namun demikian, pemanfaatan teknologi dapat dilakukan di seni musik. Saat ini banyak aplikasi-aplikasi musik yang dapat memudahkan proses pembelajaran. ”Saya pernah bekerja sama dengan orkestra dari luar negeri untuk musik video tanpa harus pergi kesana dan hal tersebut tentu menghemat biaya”, ungkap Purwacaraka.

Sesi kedua kuliah umum dilanjutkan dengan narasumber Ivan Chen (CEO Anantarupa) dan Helianti Hilman (CEO Javara). Ivan Chen menjelaskan bagaimana memanfaatkan trend sekarang dengan budaya melalui game. Salah satu contoh Genshin Impact yang mampu memperkenalkan budaya Tiongkok melalui game online. Hal ini merupakan salah satu bentuk soft power atau diplomasi budaya, sehingga industri game tidak dapat dipandang sebelah mata. Maka itu ia mengembangkan game Lokapala yang mengambil karakter dari kerajaan dan kisah di Nusantara.

Helianti Hilman (CEO Javara) mengatakan jika pemajuan kebudayaan harus meliputi kolaborasi antara inovasi dan teknologi. Inovasi membuka pintu pasar bagi produk berbasis budaya dan pemanfaatan teknologi dalam produksi. Hal ini juga bermanfaat bagi pengembangan pangan warisan budaya sehingga mampu beradaptasi dengan standar kualitas, pasar internasional dan perubahan iklim.

Kemah Budaya Kaum Muda tahun 2023 menjadi penyelenggaraan yang kelima sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019. Kemah Budaya Kaum Muda 2023 menjadi yang pertama kali terintegrasi dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka melalui Platform Magang dan Studi Independen dengan format residensi dengan lokasi utamanya Belitung Timur. Peserta KBKM 2023 akan melakukan residensi atau belajar di lapangan selama satu bulan. Pada akhir pembelajaran, peserta akan membangun purwarupa untuk menjawab tantangan pemajuan kebudayaan di tempat-tempat yang sudah ditentukan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!