25.4 C
Jakarta

Kultum Pujiono Ajak Guru Tinggalkan Prasasti

Baca Juga:

SORONG, MENARA62.COM – Suasana Subuh di Ballroom Hotel Aimas Sorong pada Ahad (7/12/2025) menjadi pembuka rangkaian Bimtek Pembelajaran Mendalam Koding dan Kecerdasan Artifisial Region Papua Barat Daya. Kegiatan resmi dibuka oleh Ketua FGM Pusat, Sutomo, M.Ag., didampingi Ketua Majelis Dikdasmen Papua, Sanmas.

 

Dalam kesempatan tersebut, Ustad Pujiono, Pimpinan PonpesMu Manafiul Ulum Sambi sekaligus narasumber Tim Fasilitator Pembelajaran Mendalam dan Kecerdasan Artifisial, menyampaikan kultum bertema “Jadi Guru Sekali Harus Buat Prasasti”. Pesan yang ia sampaikan berhasil menggugah lebih dari seratus peserta bimtek yang hadir.

 

Prasasti Guru: Prestasi dan Amal Jariyah

 

Pujiono mengingatkan bahwa tugas seorang guru bukan sekadar mengajar, tetapi juga meninggalkan jejak kebaikan yang bermanfaat jangka panjang.

 

“Prasasti itu bisa berupa prestasi, bisa juga berupa amal jariyah,” ujarnya.

 

Ia menjelaskan, prasasti tidak harus monumental, tetapi harus berdampak. Guru dapat mewariskan banyak hal bernilai, antara lain:

ilmu yang terus diamalkan murid,

sistem pembelajaran yang baik di sekolah,

pohon yang ditanam untuk memberi manfaat,

generasi berakhlak dan cerdas,

karya pembelajaran yang digunakan guru lainnya.

 

“Guru itu sekali mengabdi harus menorehkan sesuatu yang dikenang. Ketika kita sudah tidak lagi mengajar, manfaatnya tetap hidup,” tambahnya.

 

Guru Penentu Arah Peradaban

 

Dalam konteks era digital dan kecerdasan artifisial, Pujiono menegaskan bahwa guru memegang peranan penting dalam menentukan arah peradaban. Karena itu, mereka harus kreatif, visioner, dan siap meninggalkan warisan yang membawa kemajuan bagi sekolah.

 

“Bimtek ini bukan sekadar pelatihan, tetapi titik awal perubahan. Di sini para guru menyiapkan prasasti baru: literasi digital, pembelajaran mendalam, dan kompetensi masa depan,” tuturnya.

 

Kultum tersebut memberi energi positif bagi para peserta bimtek yang datang dari berbagai daerah di Papua Barat Daya. Para guru terlihat antusias, aktif mencatat, dan menyimak setiap pesan inspiratif yang disampaikan.

 

Usai kultum, kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi inti bimtek. Para peserta diharapkan kembali ke sekolah masing-masing dengan tekad baru untuk menorehkan prasasti terbaik bagi generasi mendatang. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!