JAKARTA, MENARA62.COM — Emas sebagai salah satu logam telah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi bahkan menjadi primadona bagi kebutuhan hidup manusia. Logam mulia berwarna kuning ini banyak dicari untuk aksesoris perhiasan dengan ragam bentuknya. Kadar keaslian dan kemurniannya sangat menentukan nilai lebihnya. Harganya pun fluktuatif namun tetap memikat banyak orang.
Berkenaan dengan logam mulia berwarna kuning ini, sebuah laboratorium batu permata independen berkunjung ke kantor Lazismu pada Kamis, 28 November 2019, di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta. Direktur Skylab Indonesia Nugroho Triputranto dan Komisaris Skylab Indonesia Viecky Dwinanti disambut hangat Direktur Operasional Lazismu, Edi Suryanto.
Kedatangan Skylab Indonesia ini sebagai yang pertama kali. Menurut Direktur Skylab Indonesia Nugroho Triputranto, Skylab merupakan laboratorium independen. Kami menjaga reputasi yang didukung oleh kompetensi para gemologist bersertifikasi GIA (Gemological Institute of America) dan Gubelin Academy Swiss. “Dengan didukung sumber daya yang berpengalaman serta metode dan peralatan berstandar internasional untuk menyajikan hasil yang informatif dan dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Nugroho menilai ada banyak informasi yang bisa digali dari sini. Terlebih tentang edukasi emas dan berlian. Boleh jadi kadar emas yang ada bisa berbeda dengan mengeceknya di laboratotium Skylab Indonesia. “Informasi lainnya yang dapat disampaikan ke masyarakat adalah bagaimana bagi para pemilik emas, kolektor dan lainnya bisa diedukasi dengan pendekatan zakat,” paparnya.
Selanjutnya, Direktur Operasional Lazismu Edi Suryanto, mengungkapkan, ada sisi menarik memang yang bisa digali dengan edukasi ini. Misalnya, menjajaki edukasi nilai penting emas dalam perspektif zakat. Bagaimana zakat harta yang dikeluarkan dalam bentuk emas dengan kandungannya yang memiliki nilai selain bisa ditaksir juga bisa dibuktikan nilai zakatnya dalam fikih zakat. “Berikutnya ada yang bisa dikolaborasi antara Lazismu dan Skylab Indonesia,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Fundraising Lazismu, Rizaludin Kurniawan mengatakan, zakat emas potensi masih belum banyak yang tergali. Di samping kesadaran dan informasi tentang zakat harta yang minim, Lazismu dan Skylab Indonesia bisa bersinergi mengedukasi masyarakat tentang informasi emas dan zakat yang hasilnya bisa untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. (na)