YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, mengunjungi SD Muhammadiyah Jogokariyan, SMA Ma’arif NU, SMP Taman Dewasa Jetis dalam kunjungan kerjanya ke Kota Yogyakarta, Selasa (14.9.2021). Di sekolah-sekolah tersebut, Mendikbudristek melakukan peninjauan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Mendikbudristek mendorong warga sekolah mematuhi protokol kesehatan untuk memastikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan aman. “Hal yang paling penting adalah semua warga sekolah mematuhi protokol kesehatan. Mari terus memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak berkerumun. Sebab jika ada klaster Covid-19 di sekolah, sekolah bisa ditutup lagi,” pesan Menteri Nadiem saat mengunjungi SD Muhammadiyah Jogokariyan Yogyakarta.
Mendikbudristek juga mengimbau komite sekolah berperan aktif memantau pelaksanaan PTM terbatas di sekolah. “Komite sekolah membantu kepala sekolah sebagai satgas yang memantau apakah pelaksanaan PTM terbatas bisa berjalan aman, apakah protokol kesehatan diterapkan oleh seluruh warga sekolah,” imbau Mendikbudristek.
Pada kesempatan ini, Menteri Nadiem menyampaikan kegembiraannya saat meninjau pelaksanaan PTM terbatas di Yogyakarta. Ia melihat pelaksanaannya berjalan baik dan protokol kesehatan dipatuhi. “Hari ini saya sangat gembira melihat kembali pembelajaran dan interaksi di sekolah. Semoga segenap warga sekolah dapat mempertahankan disiplin protokol kesehatan dan semangat dalam menjalankan PTM terbatas,” ujar Menteri Nadiem.
Di samping itu, bertepatan dengan hari lahir Nyi Hajar Dewantara yang bersama suaminya Ki Hajar Dewantara yang memperjuangkan merdeka belajar, Menteri Nadiem juga menyempatkan berkunjung ke Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Di sana, Menteri Nadiem berdiskusi dengan para Kepala Sekolah se-Yogyakarta untuk gaungkan kembali Merdeka Belajar.
Dalam diskusi ini, Menteri Nadiem berharap satuan pendidikan di Yogyakarta mendukung program Merdeka Belajar dan menyampaikan masukan untuk perbaikan program tersebut. “Melalui Merdeka Belajar, Kemendikbudristek memberikan kemerdekaan kepada pihak sekolah untuk menentukan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, karena kepala sekolah dan guru yang tahu akan kebutuhan di sekolahnya,” ujar Mendikbudristek.
Di dampingi oleh Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kemendikbudristek, Jumeri, dan jajarannya, tak lupa, Menteri Nadiem bersilaturahmi dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengkubuwono X, di kantor Gubernur DIY.
Siswa Sekolah Gembira PTM Terbatas
Berbincang langsung dengan kepala sekolah, guru, orang tua, dan murid, Mendikbudristek mendengarkan secara seksama aspirasi mereka. Sheila, siswi kelas 4 SD Muhammadiyah Jogokariyan mengungkapkan kegembiraannya bisa bertemu dengan teman-temannya di sekolah. “Kangen bertemu dengan teman-teman, lebih asyik belajar di sekolah dari pada PJJ. Senang sekali bisa belajar bersama teman-teman lagi,” kata Sheila.
Senada dengan Sheila, Fania, siswi kelas 7 SMP Taman Dewasa Jetis Yogyakarta juga menyatakan lebih senang belajar secara tatap muka dibandingkan belajar daring. “Bahagia sekarang bisa belajar tatap muka. Sejak masuk SMP baru kali ini kami belajar tatap muka, bertemu langsung dengan Bapak/Ibu Guru. Semoga bisa seterusnya belajar tatap muka,” kata Fania bersemangat.
Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Jogokaryan, Fika Widiana Kuspratiwi, mengatakan kepala sekolah dan guru bersemangat melaksanakan PTM terbatas. Berbagai persiapan telah dilakukan pihak sekolah untuk menjamin PTM terbatas dapat dilaksanakan secara aman.
“Tentu kami berupaya maksimal agar PTM terbatas bisa berjalan lancar dan aman, protokol kesehatan bisa dipatuhi seluruh warga sekolah. Kami juga berterima kasih dengan dukungan komite sekolah,” kata Fika yang juga Kepala Sekolah Penggerak.