JAKARTA, MENARA62.COM – Pandemi Covid-19 yang telah 6 bulan berjalan, tidak hanyak berdampak pada sektor ekonomi dan kesehatan tetapi juga pendidikan. Sehingga untuk mencegahnya, pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh alias online.
Hal itu tidak menghalangi mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). “Membantu pada saat kondisi normal dan berlebih itu biasa, tetapi membantu pada saat memiliki keterbatasan itu baru luar biasa”, ujar Faozan Amar, selaku dosen pendamping PKM dalam siaran persnya, Rabu (12/8/2020).
Untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19, FEB UHAMKA melakukan pengumpulan dana (fundraising). Proses fundraising yang berjalan selama sebulan berhasil mengumpulkan dana Rp3.450.000.
“Dari dana tersebut kemudian 10 anggota kelompok 37 PKM ini membelikan 30 paket sembako yakni beras, minyak goreng, tepung terigu, kecap, saos, mie instan, sarden dan gula pasir. Dan setelah melalui survei dengan protokol kesehatan, dipilihlah kelompok pemulung yang berada di daerah RT 15 RW 02 Pinang Ranti Jakarta Timur,” lanjut Faozan.
Setelah berkordinasi dengan ketua RT, maka Senin (10/8/) dipilihlah 30 kepala keluarga yang memang layak untuk menerima paket sembako dan diserahkan secara langsung door to door sesuai protokol kesehatan oleh semua anggota PKM.
Imah, salah seorang penerima merupakan janda 3 anak yang bekerja sebagai pemulung. Anaknya yang ketiga seharusnya masuk kelas 1 SD, tapi tidak bisa melanjutkan karena tidak ada biaya. “Boro-boro untuk biaya sekolah, untuk makan sehari-hari saja masih kurang,” ujarnya.
Sedangkan Tasip, tinggal di bedeng pemulung bersama istri dan 1 orang anak. Dengan menggendong anaknya ia memulung menggunakan keranjang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah, bantuan ini sangat membantu. Terima kasih ya Neng,” kata Tasip dengan raut muka bahagia.
Fahrulumam ketua kelompk 37 menjelaskan kelompok pemulung di RT 15 RW 02 Pinang Ranti Jakarta Timur dijadikan sebagai target kegiatan PKM karena di lokasi ini banyak keluarga yang serba kekurangan untuk memenuhi kebutuhan pokok sebagai akibat dari wabah Covid-19. Kegiatan ini memang sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran sehingga menimbulkan keletihan.
“Tetapi semua rasa letih tersebut hilang sekejap ketika melihat senyuman keluarga penerima bantuan,” ujarnya menambahkan.