LAMONGAN, MENARA62.COM – Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur akan memanfaatkan teknologi nuklir untuk meningkatkan budidaya pertanian. Upaya tersebut dilakukan bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
“Kita akan mengembangkan sektor pertanian melalui aplikasi teknologi nuklir.,” kata Bupati Lamongan, Fadeli.
Seperti dikutip dari Antara, Bupati berharap kerjasama dengan BATAN mampu meningkatkan hasil pertanian seperti budi daya oleh petani lokal yang saat ini produktivitasnya sudah mencapai lebih dari 10 ton per hektare.
“Kami harap nantinya BATAN membawa modernisasi pertanian di Lamongan, dan membawa hasil yang lebih baik lagi,” kata Fadeli.
Sekretaris Utama BATAN Falconi Margono mengatakan ruang lingkup kerja sama yang dilakukan nantinya juga terkait banyak hal, seperti penelitian, pengembangan dan perekayasaan Iptek nuklir di bidang pertanian, kesehatan, industri, energi, sumber daya alam dan lingkungan.
“Kemudian pemasyarakatan dan diseminasi IPTEK nuklir, penggunaan fasilitas penelitian, dan penyediaan sumber daya manusia,” katanya.
Falconi mengatakan, BATAN selama ini bekerja untuk mengubah nuklir yang sifatnya bahaya menjadi bisa dikendalikan agar bermanfaat, kemudian dikembangkan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Program kami ada dua, yakni mengembangkan kebijakan, melakukan penelitian, memanfaatkan Iptek nuklir untuk masyarakat dan mengembangkan Iptek nuklir itu sendiri untuk kemaslahatan masyarakat,” katanya.
Deputi Pendayagunaan Teknologi Nuklir Hendig Winarno mengatakan BATAN selama ini telah menghasilkan manfaat nuklir di berbagai bidang, salah satunya yakni pertanian.
Untuk aplikasi teknologi nuklir di bidang pertanian, kata dia, berupa pemuliaan tanaman, pemupukan, nutrisi tanaman dan bioremediasi, pengendalian hama tanaman dan karantina, serta pascapanen.
Salah satu benih hasil pemuliaan oleh BATAN yang sudah banyak diadopsi oleh petani adalah Inpari Sidenuk. Varietas padi ini dikenal menghasilkan produksi yang lebih tinggi dibanding sejumlah varietas lainnnya.
Menurutnya, BATAN sampai saat ini telah menghasilkan 23 varietas unggul padi dan 10 varietas unggul kedelai.
Sedangkan aplikasi teknologi nuklir di bidang kesehatan beberapa di antaranya adalah radioisotope dan radiofarmaka (RR). Radiofarmaka digunakan untuk keperluan diagnostic dan terapi, serta renograf untuk diagnosis fungsi ginjal.