PEKANBARU, MENARA62.COM – Gubernur Riau, Syamsuar menghadiri sekaligus memberikan sambutan dalam pelantikan Pengurus Badan Wakaf Indonesia (BWI) perwakilan Provinsi Riau, Rabu (3/11/2021). Dalam kesempatan tersebut ia berpesan kepada pengurus yang baru dilantik untuk bekerja optimal dalam menggali potensi wakaf.
Gubernur Riau mengatakan, dalam berwakaf yang menentukan kebangkitan wakaf adalah BWI dan para nazhir atau pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya. Karena sekalipun potensi wakaf itu besar. Namun, bila para pengurusnya tidak profesional dan tidak inovatif tentunya manfaat wakaf tidak akan optimal.
“Pengelolaan dan pemberdayaan wakaf di Riau sangatlah menjanjikan bukan semata disebabkan karena Riau memiliki potensi harta benda wakaf yang besar tetapi dukungan masyarakat Riau,” kata Gubernur di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Pekanbaru.
Menurutnya, nilai – nilai budaya melayu dan suasana religius yang hidup di tengah masyarakat yang sering mengatakan melayu Riau identik dengan islam yang juga memiliki semangat gotong royong dan peduli dengan sesama.
Pada kesempatan itu, Ketua BWI Pusat, Muhammad Nuh, bertindak langsung melantik kepengurusan BWI Provinsi Riau periode 2021 – 2024. Adapun susunan organisasi Badan Pelaksana BWI perwakilan Riau adalah, Ketua BWI Riau, Abdul Rasyid Suharto, Wakil Ketua BWI Riau, Saidul Amin, Sekretaris BWI, Fairuz, Bendahara BWI Riau, Yuslim serta beberapa pengurus lainnya yang ikut dilantik.
Selanjutnya, Gubernur juga menyebutkan ada tiga tugas penting yang harus diperhatikan oleh pengurus BWI Provinsi Riau diantaranya:
Pertama, memberdayakan harta wakaf dengan melakukan penjagaan dan perbaikan untuk melindungi harta wakaf dari kerusakan dan kehancuran agar tetap memberikan manfaat sebagaimana yang menjadi maksud wakat tersebut.
Kedua, melindungi hak – hak wakaf dengan melakukan pembelaan atau advokasi dalam menghadapi sengketa hukum atau penggusuran dan perampasan demi menjaga kelestarian dan pemanfaatan wakaf untuk kesejahteraan manusia.
Ketiga, menunaikan hak – hak ma’kuf alaih dengan menyalurkan hasil wakaf kepada yang berhak dan tidak menundanya kecuali karena keadaan darurat atau ada alasan – alasan yang dibenarkan dalam hukum islam yang dibenarkan.
“Untuk menjalankan ketiga tugas penting, maka dibutuhkan kepengurusan BWI dan nazhir yang profesional,” sebutnya.
Gubernur Syamsuar juga berharap setelah mendapatkan seminar dari Ketua BWI Pusat, Muhammad Nuh pada Selasa (02/11/2021) kemarin, diharapkan kebangkitan wakaf di Provinsi Riau dapat meningkatkan kesejahteraan umat bangsa dan negara.
Tutur hadir dalam pelantikkan tersebut, Ketua BWI Pusat Muhammad Nuh, Kakanwil Kemenag Riau Mahyuddin, Kakanwil BPN Riau Muhammad Syahrir, dan pengurus BWI Riau yang baru dilantik.