26.4 C
Jakarta

LAPAN: Pulau Biak Calon Terkuat Bandar Antariksa

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) masih terus mencari lokasi bandar antariksa terbaik. Kajian terhadap sejumlah wilayah sebagai alternative lokasi telah dilakukan LAPAN seperti Pulau Engganao, Pulau Nias, Pulau Morotai, dan Pulau Biak.

“Dari beberapa lokasi tersebut yang memenuhi persyaratan teknis sebagai lokasi pembangunan bandar antariksa salah satunya adalah pulau Biak, Desa Soukobye, Kabupaten Biak Numfor, Provinsi Papua,” jelas Kepala Bagian Hubungan Masyarakat LAPAN Ir. Jasyanto, MM dalam siaran persnya, Rabu (6/11/2019).

Menurutnya, Pulau Biak memiliki keunggulan kompetitif yaitu sangat dekat dengan ekuator atau garis Khatulistiwa, dimana terletak pada titik koordinat 0º55′-1º27′ Lintang Selatan (LS) dan 134º47′-136º48 Bujur Timur (BT). Dengan posisi tersebut sangat baik sebagai tempat peluncuran Roket Peluncur Satelit (RPS) ke Geostationary Earth Orbit (GEO) dan berdampak positif pada penghematan penggunaan bahan bakar roket ketika peluncuran.

Pembangunan bandar antariksa di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) lanjut Jasyanto, merupakan amanat Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaaan untuk  mewujudkan kemandirian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) penerbangan dan antariksa. Diantaranya adalah pengembangan teknologi roket, khususnya teknologi Roket Pengorbit Satelit (RPS) yang dapat membawa wahana ke orbit.

Untuk memperoleh masukan dan mematangkan rencana pembangunan bandar antariksa serta membahas peran dan tanggung jawab masing-masing pihak, LAPAN menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Rencana Pembangunan Bandar Antariksa Skala Kecil di Pulau Biak yang dilaksanakan selama 2 hari yakni Rabu-Kamis (6-7 November 2019).

Sejumlah pembicara penting hadir dalam kegiatan tersebut seperti Deputi Bidang Teknologi dan Penerbangan, Dr Rika Andiarti yang akan membahas mengenai fasilitas uji terbang roket sonda di Biak dan Sekretaris Utama LAPAN, Prof Erna Sri Adingsih yang menyampaikan materi mengenai perencanaan anggaran dan SDM untuk bandar antariksa skala kecil.

Turut hadir pula pembicara lainnya yang berasal dari perwakilan Pemprov Papua, Pemda Biak, Bappenas, Kemenristekdikti dan Universitas Cendrawasih. Hal ini karena pembangunan bandar antariksa di Pulau Biak ini tidak dapat dilakukan oleh LAPAN sendiri, mengingat di dalam lingkungan bandar antariksa tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas pokok dan fasilitas penunjang.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!