Pertemuan diakhiri dengan sebuah teriakan yel yel disertai kepalan tangan. Ini menunjukkan sebuah tekad yang bulat melaksanakan hasil keputusan rapat yang telah dicapai. Keputusan itu dibuat dalam pertemuan segenap pimpinan Lazismu daerah se karesidenan Semarang, bersama ketua Lazismu Jawa Tengah. Pertemuan berlangsung di gedung dakwah PDM Kendal, Rabu (25/7/2018).
Lazismu Bertekad Sinergikan Progam. Tekat itu dibuat pada pertemuan itu. Pertemuan itu, diikuti oleh utusan dari 6 daerah se-karesidenan Semarang, minus Demak yang tidak hadir sore itu.
Agenda pertama rapat tersebut adalah perbaikan sistem pelayanan Lazismu di tingkat daerah. Perbaikan itu meliputi kelengkapan dan penampilan fisik kantor layanan, jumlah SDM sesuai kualifikasinya dan penerapan sistem keuangan daring.
Agenda kedua, program Qurban. Lazismu mencanangkan program qurban dengan tujuan untuk mendistribusikan kelebihan daging qurban ke daerah pakumis (padat kumuh dan miskin), juga untuk menjangkau daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Selain itu Lazismu juga, mengolah daging qurban menjadi produk rendang dan kornet yang dikemas dalam kaleng.
Produk ini diperuntukkan sebagai persediaan bantuan, yang seringkali menjadi kesulitan tersendiri saat dibutuhkan lauk yang cepat saji pada kondisi darurat bencana.
Ketua Lazismu Jawa Tengah, Dodok Sartono memberikan beberapa tips sukses mengelola sebuah organisasi. Pertama harus bisa mengenali dan menghindari penyebab tidak tercapainya tujuan. Kendala itu, yaitu:
1) Tim tidak tahu tujuan.
2) Tim tidak tahu cara mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
3) Tidak ada skor progress.
4) Tidak ada evaluasi.
Dodok menambahkan, jika ingin sukses mencapai setiap tujuan yang telah di tetapkan, maka wajib hukumnya menerapkan disiplin dalam pelaksanaan. Yaitu : 1) Tetapkan tujuan terpenting. 2) Fokus langkah mencapai tujuan. 3) Buat scoreboard sebagai alat evaluasi. 4) Lakukan rapat evaluasi mingguan.
“Jangan lupa, memanjatkan do’a memohon ridho ilahi, bahwa setiap rencana dan tindakan yang dilakukan Lazismu adalah bagian dari dakwah melaksanakan perintah Allah. Mengelola zakat bukan hanya menerima dan membagi, zakat mempunyai fungsi yang lebih mulia memberdayakan kaum lemah menjadi kuat, membangkitkan mustahiq menjadi muzaki. Dibutuhkan tekat yang kuat, fokus dan konsisten menjalankannya,” ujarnya.