Ciamis- Menara62.com/LAZISMU. Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih menjadi perhatian Lazismu. Mengubah mindset seseorang untuk kreatif dan berwirausaha terus digalakkan dengan pelatihan, pendampingan dan pemberdayaan berkelanjutan. Lazismu telah melakukannya setelah di Toli-toli, Bandung, Bogor, Cimahi. Kali ini di Ciamis, Jawa Barat, ada 20 calon pelaku UMKM dengan beragam jenis dikumpulkan dalam skala lokal.
Manager Program Lazismu Pusat, Falhan Nian Akbar, mengungkapkan pelatihan dan pendampingan ini dalam rangka mengaktualisasikan ketahanan ekonomi berbasis keluarga di masa pandemi Covid-19. Selain perdagangan, ada jenis usaha di bidang pertanian, perikanan dan jasa yang diminati peserta saat pelatihan ini digelar (14/7/2020). Lazismu kali ini berkolaborasi dengan Kantor Layanan Lazismu Ciamis, PDM Ciamis dan STIKES Muhammadiyah Ciamis yang sekaligus sebagai tempat lokasi pelatihan dan pendampingan.
Disampaikan Falhan, bahwa selain melakukan pelatihan, Lazismu juga mendapat kesempatan untuk mengunjungi beberapa mitra Lazismu yang juga sebagai penerima manfaat program UMKM ini. Dari jenis usahanya yang variatif, di beberapa lokasi penerima manfaat ada mengembangkan usaha ternak bebek, bertani jagung, budi daya lele dengan media aquaponik dan jenis usaha lainnya.
Micke Vinda Permana salah seorang penerima manfaat, mengatakan, Covid-19 betul-betul merusak seluruh sektor termasuk pendidikan (kampus dan sekolah) yang memaksa sistem belajar dan mengajar dilakukan secara daring. Hal tersebut juga berdampak usaha kantin di kampus dan sekolah. Demikian disampaikan Micke dari Tasikmalaya yang sehari-harinya berjualan di kantin Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya.
Nilai lebih lainnya yang perlu disampaikan adalah mengaktualisasikan program-program zakat berbasis pemberdayaan. Falhan menambahkan, peningkatan kapasitas khususnya para penerima manfaat melalui pelatihan-pelatihan UMKM di daerah-daerah merupakan pembacaan sosial yang perlu melibatkan banyak pihak termasuk berkolaborasi dengan Alfamart.
Untuk terpenuhinya pelaku usaha kecil yang kompeten, Lazismu tidak bisa sendiri. Lazismu di wilayah dan daerah dengan partisipasinya sebagai garda depan informasi merupakan bagian dari bagaimana mengenalkan produk UMKM dan mengembangkan produk tersebut di daerah sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat.