SOLO, MENARA62.COM – Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Amanah Ummah resmi berpindah kantor dan bertempat di Gedung A, Kampus I UMS, Jumat (6/12).
Ketua Lazismu UMS Dr. Mahasri Shobahiya, M.Ag., menyampaikan proses perpindahan dan renovasi dua kantor ini sebagai kantor terpadu kantor layanan Lazismu UMS dan BMT Amanah Ummah telah dilakukan dengn baik dalam waktu dua bulan dengan menggunakan dana gabungan dari Lazismu dan BMT Ummah dan menghabiskan dana sebanyak 250-an juta.
“Perpindahan kantor ini ternyata sekaligus menjadi kado bagi BMT Amanah Ummah, karena pada 5 Oktober, kira-kira seperempat abad yang lalu tepatnya 5 Oktober 1999, dosen-dosen FAI yang dimotori oleh Prof Waston itu menghimpun dana 500 ribuan untuk merintis BMT dengan misi sebagai tempat magang bagi mahasiswa khususnya jurusan Muamalah waktu itu,” terang Mahasri.
Dia bercerita, dengan fasilitas meja kecil di dekat pintu masuk sekretariat FAI UMS, saat ini BMT Amanah Ummah telah bertransformasi yang memiliki cabang 6 dan 1 kantor pusat dan dua kantor kas yang salah satunya berada di kampus UMS.
Dua tahun setelah berdirinya BMT, lanjutnya, pada bulan yang sama yaitu Oktober 2001, dosen-dosen FAI UMS merintis zakat center yang berkembang menjadi Lazismu UMS. Selanjutnya pada 2017, kantor Lazismu UMS menjadi salah satu kantor layanan Lazismu wilayah Jawa Tengah.
Mahasri menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan UMS dan Dekan FAI yang telah menempatkan kedua lembaga ini di tempat yang lebih nyaman dan strategis. Harapannya dengan kenyamanan dan lokasi yang strategis ini, dua lembaga ini bisa terus mengembangkan program-program sinergis sekaligus mewujudkan tempat ini sebagai laboratorium ekonomi syariah bagi mahasiswa FAI UMS.
Ketua Pengurus BMT Amanah Ummah Faisal Abdul Haris, SE., menyampaikan bahwa pada mulanya, modal awal BMT terkumpul 34 juta yang merupakan dana iuran dari dosen-dosen UMS sekaligus saham 10 juta dari UMS. Hingga hari ini aset BMT Amanah Ummah mencapai 175 miliar.
“BMT Amanah Ummah dan Lazismu UMS bukan suatu yang terpisah. Banyak kegiatan kita yang berkolaborasi antara BMT Amanah Ummah dan Lazismu, sejak awal. Terutama yang sudah kita lakukan adalah di momen Ramadan memberikan bingkisan kepada guru-guru TK Aisyiyah,” ungkap Faisal.
Dia menerangkan, BMT Amanah Ummah juga banyak menopang kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh TK ‘Aisyiyah. Selain itu, BMT juga memberikan beasiswa kepada siswa SMP dan SMA. Pembinaan kepada pengayuh becak.
“Sehingga kemanfaatan Lazismu dan BMT di lingkungan sekitar cukup dirasakan, yang artinya kita bersyukur,” tuturnya.
Wakil Rektor II UMS Prof. Dr. Muhammad Da’i, S.Si., M.Si., Apt., pada kesempatan tersebut berpesan agar kedua lembaga ekonomi syariah ini tetap berpegang teguh untuk tidak mendekati riba dalam praktik perbankan.
“Perpindahan ini menurut saya menjadi momentum, kalau kita memikirkan lembaga itu ya tidak hanya progres atau angka tapi growth nya juga harus baik. Growth itu bisa dimaknai aspek-aspek kualitatifnya, aktivitasnya semakin meningkat dan kemudian memberikan banyak manfaat,” ujar Da’i.
Wakil Rektor II UMS itu menyampaikan bahwa BMT Amanah Ummah dan Lazismu UMS memiliki potensi untuk mewujudkan kemakmuran untuk masyarakat, seperti tema Tanwir Muhammadiyah. (*)