27.8 C
Jakarta

LDK PP Muhammadiyah, Elshinta dan UHAMKA Adakan Sahur Bersama Anak Suku Baduy Banten

Baca Juga:

Ustadz Faozan Amar memberi tausiah Ramadhan

LEBAK, MENARA62.COM –Dalam rangka mensyiarkan bulan Ramadhan, Sabtu (10/06/2017), bekerjasama dengan Radio Elshinta Peduli dan UHAMKA, Lembaga Dakwah Khusus Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengadakan sahur bersama dan santunan kepada 50 orang anak yatim dhuafa dari Suku Baduy Kompol, Leuwidamar, Lebak Banten, yang bertempat di Masjid Sultan Ageng Tirtayasa Kampung Baduy Kompol.

Di samping itu ada dialog interaktif Ramadhan yang disiarkan secara langsung oleh Radio Elshinta dengan tema Dakwah Khusus di Suku Baduy. Adapun yang menjadi narasumber Faozan Amar Sekretaris LDK  PP Muhammadiyah, dan 2 orang dai khusus yakni, Engkos Yusroni dan M.Kasja serta di pandu oleh Redaktur Elshinta Haryo Ristamaji.

 

Pemberian bingkisan

Acara ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan dan kepedulian kepada anak-anak Suku Baduy, ujar Faozan Amar. “Ini sangat amazing, baru pertama kali Elshinta siaran langsung dari Suku terasing”, kata Hariyo Ristamaji dari Redaksi Elshinta. “Saya berterima kasih atas kepedulian Radio Elshinta dan UHAMKA yang telah berbagi diacara sahur ini”, ujar Engkos Yusroni dai Suku Baduy yang telah bertugas selama 27 tahun. “Terima kasih atas sahur bersama dan bingkisannya, saya senang dapat sahur bersama dengan teman-teman karena in baru pertama kali”, kata Abdul Rahman siswa kelas V SD yang menjadi peserta sahur bersama.

Lebih lanjut Faozan mengatakan “Dakwah disuku baduy memerlukan keteladanan, kesungguhan dan kesabaran, dan ini telah dilakukan oleh muhammadiyah selama puluhan tahun. Tujuannya tidak lain adalah mengajak mereka kejalan Allah SWT agar dapat meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat”.

Setelah sahur ceria bersama dan mendapat bingkisan

M. Kasja, salah seorang dai khusus yang berasal dari suku baduy mengatakan, “Sekalipun sudah menjadi seorang muslim, Ia tetap melestarikan tradisi suku Baduy selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Sehingga, dapat diterima oleh warga suku Baduy lainnya. Walaupun tentu saja memerlukan keteladanan dan kerja keras yang nyata, ujar Alumni IAIN Banten.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!