JAKARTA, MENARA62.COM – Anggota Komisi XI DPR RI, Anis Byarwati menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang telah bertindak nyata membantu Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Barat yang terdampak Covid-19. Menurutnya penting bagi kita semua untuk fokus kepada UMKM agar mampu bertahan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Anis yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PKS Bidang ekonomi dan Keuangan ini mengatakan seiring dengan banyaknya UMKM yang baru tumbuh di berbagai wilayah, terutama dari kalangan ibu-ibu rumah tangga, sebagian besarnya adalah usaha mikro dan ultra mikro, sehingga mereka menghadapi kesulitan dalam mengakses lembaga perbankan.
“Sedangkan, pemerintah mengucurkan KUR atau BI mengeluarkan permodalan, yang seluruhnya melalui perbankan. Maka, perlu adanya solusi tepat yang dihadirkan oleh pemerintah dan BI dalam hal ini,” tegas Anis dalam siaran persnya, Kamis (3/12/2020).
Anggota legislatif dari Daerah Pemilihan (DAPIL) DKI Jakarta 1 wilayah Jakarta Timur ini juga menyampaikan terkait dengan digitalisasi UMKM dimana belum banyak UMKM yang masuk platform digital. Data dari Kementerian Koperasi, dari 64 juta UMKM, yang masuk platform digital baru sekitar 8 juta atau 13%. Sehingga digital UMKM, menurut saya tidak bisa terburu-buru, menjangkau akses perbankan saja mereka masih kesulitan, apalagi digitalisasi.
Doktor Ekonomi Syariah ini menjelaskan UMKM itu tidak bisa dipisahkan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Data Badan Pusat Statistik (BPS) rata rata SDM UMKM adalah lulusan SD dan SMP, kapasitas SDM inilah yang membuat UMKM sulit berkembang. Sedangkan 99,9% UMKM kita menopang ekonomi nasional dan korporasi hanya 0,01% , tapi kalau kapasitas SDM nya masih rendah, tentu akan sulit mendongkrak UMKM berkontribusi pada perekonomian nasional.
“Maka saya mengusulkan kepada Bank Indonesia untuk memberikan bantuan program pendidikan formal dan informal terkait ekonomi dan peningkatan SDM, yang akan berdampak kepada peningkatan UMKM, sehingga mampu bertahan dan memilki daya saing yang tinggi di dalam negeri bahkan bisa go internasional,” tandasnya.