JAKARTA, MENARA62.COM – Langkah-langkah kecil untuk menebar kebaikan, jika dilakukan bersama, akan menjadi langkah yang besar dan kuat. Semakin banyak ayunan langkah bersama, maka kebaikan yang ditebarkan akan semakin kuat dan bermakna. Terinspirasi dari filosofi langkah bersama inilah, Lentera Anak menggelar “Group Run and Walk 2024” di area car free day (CFD), Jakarta Pusat, pada Minggu (9/6/2024).
Menurut Bagja Nugraga, Project Officer Lentera Anak, kegiatan “Group Run and Walk 2024” bersama “World No Tobacco Day (WNTD) Virtual Run 2024” adalah rangkaian kegiatan bersama Lentera Anak dalam menyambut Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) 2024. Mengusung tema “Step in and take a stand for a healthy future“, kegiatan ini sebagai bentuk solidaritas melindungi anak dan kaum muda dari campur tangan industri tembakau.
“Kegiatan ini sesuai dengan tema HTTS 2024 untuk melindungi kaum muda dari campur tangan industri tembakau. Setiap tahunnya industri tembakau mempengaruhi dan mengganggu kaum muda dengan menghabiskan sekitar 8 miliar dolar per tahun untuk berbagai bentuk iklan. Karena itu, melalui “Group Run and Walk 2024” kami menggerakkan masyarakat, dan khususnya anak muda, untuk menunjukkan kekuatan persatuan dan mengambil sikap atas hak asasi untuk masa depan yang sehat,” kata Bagja, yang juga Ketua Panitia “Group Run and Walk 2024”.
Bagja menambahkan, kegiatan jalan kaki dan berlari dalam rangka HTTS juga berlangsung di beberapa kota di seluruh dunia. “Melalui WNTD Run, anak muda di seantero dunia tidak hanya berolahraga tapi sekaligus mempromosikan pesan tentang pentingnya upaya-upaya untuk melindungi anak dari target pemasaran industri rokok yang manipulatif,” jelasnya.
“Khusus untuk WNTD Virtual Run 2024 di Indonesia sudah berlangsung sejak tanggal 26 Mei. Dimana kami mengajak para pelari dan masyarakat umum melakukan kegiatan berlari atau berjalan dengan kategori 5 km dan 2 km di kotanya masing-masing, lalu mengunggah foto atau videonya di media sosial Instagram,” kata Bagja .
Dukungan untuk kegiatan “Group Run and Walk 2024” hari ini datang dari sejumlah kalangan. Sebanyak 50 orang perwakilan organisasi anak muda dan Lembaga hadir di area car free day untuk berlari bersama. Diantaranya ada perwakilan dari Forum Anak Bekasi, Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) Bangka, Gerakan Muda FCTC, IYCTC, Forum Indonesia Muda (FIM) Bogor, TCSC IAKMI, WHO Indonesia, Vital Strategies, Center of Human & Economic Development (CHED) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, FAKTA Indonesia dan komunitas Traditional Games Returns.
Dina Kania, National Professional Officer Policy and Legislation WHO Indonesia, salah seorang peserta “Group Run and Walk 2024” mengatakan sangat bangga bisa bergabung di kegiatan ini. “Ini bentuk dukungan saya dalam memeriahkan HTTS 2024 bersama anak muda dan masyarakat sipil. Bagi saya kegiatan ini sangat penting sebagai bentuk dukungan anak muda untuk menolak segala bentuk pemasaran industri rokok yang masif dalam menyasar anak,” ujar Dina.
Ananda Stevvan Valentino Petrix Pratama dari PIK-R Bangka menjelaskan keikutsertaannya dalam “Group Run and Walk 2024” sebagai bentuk solidaritas memperingati HTTS 2024.
“Disini kami menyatukan suara bersama untuk melawan campur tangan industri rokok, karena persoalan perlindungan anak dari rokok tidak bisa dihadapi sendirian, perlu kolaborasi banyak pihak,” kata Ananda, Duta Genre 2023.
Senada dengan Ananda, Mch Intan dan Arya Saputra dari Pembaharu Muda 3.0, menyatakan bangga mengikuti “Group Run and Walk 2024”.
“Aku jauh-jauh datang dari Madiun untuk berkolaborasi bersama, sebagai bentuk dukungan perlindungan anak dari rokok. Minimal kami mengedukasi masyarakat tentang pentingnya udara bersih bebas dari asap rokok,” ujar Intan.
“Ini juga sebagai bentuk dukungan agar pemerintah membuat peraturan yang kuat untuk melindungi anak dari manipulasi pemasaran rokok,” sambung Arya.
Renaldo Pratama, perwakilan dari Gerakan Muda FCTC, berharap kegiatan “Group Run and Walk 2024” akan terus berlangsung konsisten sebagai aksi solidaritas perlindungan anak.
“Masyarakat harus sadar bahwa anak adalah target pasar potensial industri rokok. Segala bentuk pemasaran dilakukan untuk menyasar anak, mulai dari iklan, promosi hingga sponsor rokok. Jika anak tidak terlindungi dengan regulasi, maka anak semakin rentan terpapar rokok. Jadi kehadiran kami di sini untuk mendukung agar regulasi pengendalian tembakau semakin kuat guna melindungi anak,” pungkas Renaldo.