32.2 C
Jakarta

Libatkan Banyak Negara, Vaksin Corona Virus Mulai Dikembangkan April 2020

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Wabah corona virus atau nCoV-2019 di China telah mendorong sejumlah negara ikut andil untuk segera mengembangkan vaksin corona virus. Mereka seperti berpacu dengan ganasnya virus yang kini telah membunuh 56 pasien di Kota Wuhan, China dan menyebar ke-12 negara.

Sebab jika corona virus masuk dalam skala pandemic, dikhawatirkan dapat membunuh puluhan juta penduduk dunia. Karena itu beberapa institusi, perusahaan farmasi hingga koalisi dan organisasi kesehatan di dunia turut andil dalam meneliti perkembangan virus corona.

Dikutip dari detik.com, University of Queensland (UQ) pada Jumat (24/1/2020) telah diminta mengembangkan vaksin untuk wabah virus corona dengan kecepatan pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya. Menggandeng The Coalition for Epidemic Preparedness and Innovations (CEPI),  perusahaan farmasi Inovio di Amerika Serikat dan perusahaan bioteknologi Moderna, mereka berupaya secepat mungkin menghasilkan vaksin corona virus.

Richard Hatchett, selaku CEO CEPI dalam sebuah pernyataan mengatakan, penyebaran global virus nCoV-2019 sangat cepat. Karena itu, dunia perlu bertindak cepat dan bersatu untuk mengatasi penyakit ini.

Meskipun tidak ada jaminan kesuksesan, tetapi tim ini berharap temuannya dapat memberikan langkah maju yang signifikan dan penting untuk mengambangkan vaksin penyakit ini.

CEPI bersama dengan University of Queensland akan melibatkan penggunaan teknologi penjepit molekuler untuk mengembangkan vaksin melawan patogen yang dikenal seperti vaksin Corona Respiratory Syndrome Middle East.

Anthony Fauci, direktur dari U.S National Institute of Allergy and Infectious Disease memberikan pernyataan kepada publik tentang industri Biocentury bahwa uji klinis pertama untuk vaksin akan dimulai segera pada April 2020 mendatang.

Kemungkinan uji coba vaksin eksperimental yang potensial akan dilakukan selama tiga bulan.

“Waktu tiga bulan mulai dari mengurutkan gen hingga tes awal pada manusia akan menjadi yang tercepat bagi NIH (National Institutes of Health) untuk meluncurkan vaksin,” jelas Fauci.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!