Hidup adalah sebuah perjalanan panjang. Layaknya sebuah perjalanan, ianya meniscayakan bekal dan kesiapan mental.
Tanpa keduanya, perjalanan akan terasa berat, melelahkan, bahkan tidak menutup kemungkinan menghadirkan keputusasaan yang berujung pada penderitaan berkepanjangan.
Manusia hakekatnya adalah musafir, pelancong kehidupan. Ada banyak ruang, waktu, tempat dan persinggahan yang akan dilalui. Dalam setiap ruang, waktu, tempat serta persinggahan yang dilalui akan diliputi sejumlah peristiwa, kejadian, serta pengalaman.
Ada peristiwa yang menghadirkan tawa bahagia. Ada kejadian yang menyisakan duka lara. Ada pengalaman yang mengguratkan sejumput hikmah.
Setiap manusia menempuh caranya sendiri dalam menghadapi peristiwa, menyikapi kejadian, serta memaknai pengalaman yang ia rasakan.
Ada yang menganggap peristiwa yang dialami sebagai hal biasa dan wajar saja dalam sebuah perjalanan kehidupan. Ada yang menyikapi kejadian dengan penuh melibatkan perasaan, hingga seringkali tidak bisa segera move on dari kejadian yang dialaminya. Ada yang dengan penuh sikap bijak, memaknai setiap pengalaman hidup yang dialami dan dirasakannya sebagai sebuah pelajaran berharga yang dianugerahkan Tuhan, untuk menjadikannya manusia-manusia arif.
Ya, sekali lagi, hidup adalah sebuah perjalanan panjang yang penuh warna. Bahagia-derita, suka-duka, akan selalu hadir silih berganti, datang dan pergi.
Agama mengajarkan umatnya untuk mempersiapkan bekal, menguatkan mental dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini.
Hanya mereka yang siap bekal dan siap mental akan mendapat kebahagiaan hidup.
Sebagai umat beragama, maka bekal terbaik yang harus kita persiapkan adalah ketakwaan kepada Tuhan, yaitu menaati titah dan seruan-Nya, serta menjauhi dan menghindari larangan-Nya. Cara untuk mampu melakukan dua hal ini adalah dengan terus menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah, bahkan setiap desahan nafas kita.
Adapun sikap mental yang harus dipersiapkan untuk menghadapi perjalanan panjang kehidupan ini adalah, ikhtiar maksimal untuk setiap impian dan cita-cita, serta kepasrahan total (tawakkal) kepada Tuhan, dengan keikhlasan menerima apa pun kehendak Tuhan.
Jika dua hal tersebut, yaitu bekal dan kesiapan mental kita miliki, maka perjalanan panjang kehidupan ini akan terasa ringan dan menyenangkan.
Sekali lagi, Life is a Journey. Hidup adalah sebuah perjalanan.
Ruang Inspirasi, Sabtu, 8 Agustus 2020.