32.9 C
Jakarta

Lions Clubs Ajak Masyarakat Untuk Peduli Kanker Anak

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Kampanye dan edukasi kanker pada anak belum banyak tersentuh oleh media. Padahal kasus kanker pada anak jumlahnya terus meningkat dengan jenis kanker yang makin beragam.

“Perhatian masyarakat masih lebih banyak pada kanker yang menimpa orang dewasa. Padahal kanker anak banyak ditemukan kasusnya,” papar dr Henie Soesanto, Koordinator Pediatric Lions Clubs Distrik 307 di sela kegiatan konfigurasi pita emas (Gold Ribbon Configuration) dalam rangkaian peringatan hari kanker sedunia yang berlangsung di halaman Museum Fatahilah Jakarta Kota, Ahad (24/9/2017).

Kegiatan yang melibatkan sekitar 1000 anggota Lions Clubs tersebut dihadiri pula oleh Sylviana Murni, Vice Distric Governer 307 A1, Dewi Sri, Distric Governer 307 A1, Suzi Marsita, Presiden Lions Club Jakarta Monas Kalingga dan Ketua Yayasan Anyo Indonesia (YAI) Pinta Manullang Panggabean.

Pelepasan balon peduli kanker anak

Karena itu Lions Clubs mengambil inisiatif untuk mengkampanyekan dan memberi edukasi kepada masyarakat terkait kanker anak. Sebab kanker pada anak sesungguhnya sulit untuk dicegah dan dikenali.

“Tetapi jika kita menemukan kasus kanker anak sejak awal, tentu penanganannya jauh lebih mudah,” lanjut Henie.

Karena sulitnya masyarakat awam mengenali gejala kanker pada anak, sebagian besar kasus kanker pada anak diketahui sudah dalam kondisi parah atau stadium lanjut.

Dari sekian banyak kasus kanker pada anak diakui dr Henie, paling banyak adalah retinoblastoma atau kanker mata disusul kanker darah (leukemia). Kanker jenis ini paling banyak angka kesakitan maupun angka kematiannya.

Senada juga dikatakan Suzi Marsita, Presiden Lions Clubs Jakarta Monas Kalingga. Menurutnya kampanye dan edukasi tentang kanker anak harus melibatkan lebih banyak lagi elemen masyarakat.

“Tidak harus pemerintah, masyarakat luas dan peran swasta amat dibutuhkan untuk melakukan kampanye dan edukasi terkait bahaya kanker anak,” kata Suzy.

Lions Clubs Kalingga diakui mendorong perusahaan-perusahaan milik negara maupun swasta untuk ambil bagian dalam kegiatan kampanye kanker anak. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan dana CSR yang mereka miliki.

“Kita ajak, sektor private untuk berperan aktif. Ayo sadari bahwa kanker anak ada di sekitar kita,”jelas Suzy.

Persiapan konfigurasi pita emas. (menara62)

Terkait konfigurasi pita emas, Pinta Manullang, Ketua YAI menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan hampir 1000 orang relawan yang peduli dengan kanker anak. Mereka membentuk konfigurasi pita emas sebagai lambang kepedulian terhadap kanker yang menimpa anak.

“Ini adalah tahun kedua kita membuat kegiatan konfigurasi pita emas. Tahun lalu sekitar 250 orang terlibat, tetapi tahun ini meningkat hampir 1000 orang,” jelasnya.

Para relawan individu dan juga puluhan komunitas membentuk pita emas besar (giant gold ribbon) yang diawali dengan tarian modern dari ACS dan tarian daerah dari Sanggar Mawar Budaya, dilanjutkan dengan paduan suara Bina Vokalia yang menyanyikan lagu Aku Anak Indonesia.

Menurutnya kampanye untuk menyadarkan masyarakat akan kanker pada anak sangat penting. Sebab kanker pada anak tidak dapat dicegah, kanker tidak menular dan anak bukan dewasa mini. Oleh karena itu, terapi terhadap pasien kanker anak berbeda dengan kanker pada dewasa.

“Semakin dini penanganan kanker pada anak, semakin besar kemungkinan anak dapat sembuh dari kanker,” ujar Pinta.

Dengan acara konfigurasi pita emas yang kedua ini, Pinta berharap semakin banyak masyarakat yang peduli dengan kanker pada anak dan bersama-sama bergandengan tangan untuk menanggulangi kanker pada anak di Indonesia.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!