BLORA, MENARA62.COM-Pandemi tidak harus dihindari karena memang kita tidak bisa menghindar, sebaliknya harus dihadapi bersama dengan bijak dan cerdas. Sudah banyak cara dan upaya pemerintah untuk mengendalikan penyebaran dan merebaknya virus Corona. Namun sampai saat inipun masih belum bisa menggilas tuntas sebaran Corona.
Salah satu contohnya pengendalian penyebaran virus Corona yang dilakukan oleh pemerintah Jawa Tengah yaitu pengetatan pembatasan kegiatan masyarkat ( PPKM). Pemerintah Jawa Tengah menghimbau agar dua hari ini masyarakat tetap di rumah saja. Mengurangi kegiatan di luar rumah dengan mengurangi aktivitas sarana publik, atau bahkan menutup sementara tempat wisata, tempat hiburan, dan sebagainya.
Menanggapi situasi yang demikian itu LLHPB ‘Aisyiyah kabupaten Blora terusik dengan dampak yang timbul bagi masyarakat yang berpenghasilan harian. Misalnya saja, tukang becak, buruh harian, ataupun masyakarat yang penghasilannya didapat jika bekerja di hari itu. Memperkirakan dampak tersebut, pengurus Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah ( PDA) tergerak untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk meringankan beban mereka yang terdampak.
Memang gerakan Jumat berkah Insyaa Allah telah dilaksanakan setiap hari Jumat oleh para anggota PDA. Biasanya Jumat berkah berupa nasi kotak/ bungkus/ uang. Kali ini Jumat berkah menyesuaikan dengan situasi terkini. Karena ada imbauan dari pemerintah untuk tetap di rumah saja selama dua hari, maka ‘Aisyiyah berinisiatif Jumat berkah berupa bahan mentah/ sembako/ uang dengan harapan pada hari Sabtu dan Ahad ketahanan pangan mereka yang terdampak tetap terjaga.
Adapun teknik penyampaian, bahan mentah yang diberikan tidak harus dikoordinir, masing-masing menyesuaikan kondisi situasi tempat tinggal. Sasaran, lokasi, dan cara penyampaian sudah terkondisikan setiap hari Jumat. Walau tanpa ada peraturan tertulis, ibu-ibu ‘Aisyiyah sudah mempunyai sasaran dan lokasi penerima sehingga tidak terjadi double penerima.
Mungkin Jumat berkah yang dibagikan kepada mereka yang membutuhkan belum bisa memenuhi kebutuhkan secara total, paling tidak semoga bisa meringankan beban mereka.
“Bukan berapa banyak yang diberikan kepada yang membutuhkan, melainkan seberapa tinggi kepedulian kita terhadap saudara kita yang membutuhkan,” ungkap ketua PDA Blora beliau Ibu Hj. Siti Sofiyati Anas.
(Tiknowati- LLHPB ‘Aisyiyah kab Blora)