SOLO, MENARA62.COM – Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMP) Pendidikan Biologi ‘Lotus’, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), menjadi salah satu Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) yang mendapatkan pendanaan oleh Kementrian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (kemendikbudristek), pada Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa 2024 melalui serangkaian proses pembinaan Ormawa oleh perguruan tinggi, yang diimplementasikan dalam program pengabdian dan pemberdayaan kepada masyarakat.
Ahmad Yasin Amanullah selaku Ketua HMP Pendidikan Biologi Lotus, menyebutkan tim yang terdiri dari 15 orang tersebut mengambil tema yaitu konservasi pengabdian Masyarakat, dengan judul “Harmoni Ekonomi dan Kesehatan : Pemberdayaan Melalui Konservasi dan Pengolahan Tanaman Obat Keluarga (Toga) di Desa Ngasem, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah.
“Program kerja kami mempunyai tujuan untuk menjadikan Desa Ngasem menjadi desa yang mempunyai biodiversitas tanaman obat keluarga dan juga mempunyai perekonomian yang kuat melalui pelestarian dan pengolahan tanaman obat keluarga,” jelas Yasin dikonfirmasi pada Senin (22/7/2024).
Program kerja dimulai dari sosialisasi mangenai desa konservasi Toga, setelah itu pelatihan-pelatihan penanaman serta monitoring penanaman tersebut hingga tumbuhnya Toga yang akan dihasilkan dari tanah di desa Ngasem, sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Adapun pelatihan-pelatihan yang akan dilaksanakan yaitu mengenai pelatihan penanaman tanaman obat keluarga dan juga bagaimana cara mengolah menjadi produk berkualitas yang memiliki harga terjangkau serta dinikmati oleh masyarakat sekitar.
“Serta pelatihan mengenai bagaimana memasarkan produk secara maksimal dan efisien melalui media elektronik seperti aplikasi marketplace ataupun melalui media sosial. Adapun sasaran program kerja kami yaitu KWT atau Kelompok Wanita Tani dan juga elemen masyarakat setempat, baik dari karang taruna, TP PKK, UMKM Desa, dan warga di desa Ngasem,” lanjut Yasin.
Dosen Pembimbing HMP Biologi Lotus, Dr. Santhyami, S.Si., M.Si., mulai melakukan pendampingan kepada mahasiswa pada awal Februari lalu, terkait pengajuan proposal yang memasuki proses seleksi pada akhir Maret dan April 2024 lalu.
Santhyami berharap dengan kegiatan pengabdian ke Masyarakat yang masih berlangsung sampai 30 Oktober 2024 mendatang ini, diharapkan Ormawa serta mahasiswa yang terlibat di dalamnya mampu meningkatkan keterampilan analisis situasi dan peka terhadap lingkungan sekitar. Selain itu diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan kapasitas siswa dalam berorganisasi, dan berbagi peran.
“Lalu untuk mitra pengabdian, kami berharap diakhir kegiatan, masyarakat dapat membuat café jamu untuk meningatkan nilai ekonomi dari produk Toga yang ditanam di Desa Ngasem,” harap Santhyami. (*)