27.8 C
Jakarta

LP2SI UM Magelang Bedah Film ‘Islam dan Ideologi Teror’

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Studi Islam (LP2SI) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang menggelar seminar dan bedah film ‘Islam dan Ideologi Teror.’ Acara ini merupakan rangkaian awal kegiatan Ramadhan di Kampus (RdK) 1438 H.

Dijelaskan Tohirin MAg, Ketua LP2SI, seminar dan bedah film menghadirkan pembicara Dr Zuhad, dosen UIN Walisongo Semarang; Hammam Sanadi Ph.D, dosen IAIN Salatiga; serta Agus Miswanto MA, dosen Fakultas Agama Islam (FAI) UM Magelang. Seminar dan bedah film yang digelar di Aula Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang, Sabtu (20/5/2017), dibuka Rektor UM Magelang, Ir Eko Muh Widodo MT.

Lebih lanjut Tohirin mengatakan, sejumlah tokoh Muhammadiyah hadir dalam acara yang diikuti oleh 110 peserta. “Film yang dibedah berisikan tentang penjelasan mengenai hakekat ajaran Islam dan untuk menegaskan bahwa Islam bukanlah agama yang memproduksi para teroris. Sebaliknya, Islam merupakan agama yang rahmatan lil alamin dan merupakan agama yang mencintai keragaman,” kata Tohirin.

Tohirin menambahkan, rencananya film berdurasi 25 menit tersebut akan ditayangkan di TV-MU serta dibedah di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Film yang diproduksi LP2SI UM Magelang itu juga dapat di-download dari youtube dan akan dibuat dalam versi handphone sehingga bisa diakses melalui smartphone.

Usai bedah film dilanjutkan dengan acara Refreshing Mubaligh yang diikuti 40 orang yang berasal dari perwakilan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kota dan Kabupaten Magelang serta perwakilan takmir masjid. Dua wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah yakni Dr. Hasan Ulamai dan Dr. Rozihan menjadi pemateri dalam acara yang berlangsung hingga sore hari itu.

Para peserta mendapatkan materi tentang Hadist Kontroversi Seputar Ramadhan serta Tantangan Dakwah Ummat dari dua nara sumber tersebut. “Refreshing mubaligh diharapkan dapat memberikan pencerahan baik materi maupun substansi dari peran mubaligh itu sendiri untuk menyampaikan hal-hal yang bersumber kepada Alquran dan Sunah Nabi Muhammad SAW,” pungkas Tohirin.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!