Jombang, MENARA62.COM Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) KUMKM Braman Setyo mengatakan, sepanjang tahun ini pihaknya akan lebih memprioritaskan penyaluran dana bergulir untuk koperasi yang bergerak di sektor usaha produktif atau sektor riil. “Sektor produktif itu diantaranya sektor perikanan, pertanian, dan perkebunan, yang ada banyak koperasi seperti itu di Jatim,” kata Braman, usai meninjau Koperasi Karyawan (Kopkar) Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha), Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis (23/1).
Oleh karena itu, Braman berharap Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim bisa memetakan eksistensi koperasi-koperasi produksi dan sektor riil yang ada di Jatim. “Tahun 2020, dengan dana bergulir sebesar Rp1,85 triliun, 70% akan disalurkan ke koperasi produksi, sisanya baru untuk koperasi simpan pinjam atau KSP,” ujar Braman.
Menurut Braman, Kopkar Unwaha masuk kategori koperasi sektor ritel. Apalagi, produk-produk dan jasa yang dimiliki Kopkar Unwaha bisa dikembangkan melalui program One Product One Pesantren (OPOP). “Di samping itu, Kopkar Unwaha juga tahun ini bisa mengikuti guliran program LPDB KUMKM yaitu Rebranding Koperasi Kampus,”ungkap Braman.
Hanya saja, lanjut Braman, penyaluran dana bergulir LPDB KUMKM kali ini memiliki skema bisnis baru. Yakni, produk yang dihasilkan koperasi harus memiliki avalis (penjamin) dan offtaker (pembeli akhir). “Biar ada kejelasan kemampuan koperasi yang bersangkutan dalam pengembalian kredit,” ungkap Braman.
Braman mencontohkan, ada koperasi produksi kerjasama dengan sebuah pabrik gula di Jatim. Petani anggota koperasi menanam tebu yang saat panen dibeli koperasi untuk disalurkan kr pabrik gula. “Jadi, dari hulu ke hilir sudah tergambar jelas,” tukas Braman.
Bagi Braman, karena Kopkar Unwaha termasuk ke dalam koperasi sektor ritel, maka disarankan untuk mengajukan proposal ke LPDB KUMKM untuk mendapatkan dana bergulir perkuatan permodalan. “Silakan mengajukan proposal ke kami. Proses kami transparan, kalau pun ditolak akan diungkap apa kekurangannya,”tegas Braman.
Untuk mendapatkan dana bergulir, Braman menyebut tidak perlu datang ke Jakarta. Tapi, bisa melalui Satgas LPDB KUMKM yang ada di Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim. “Beberapa syaratnya diantaranya berbadan hukum koperasi, sudah RAT, kinerja usaha, dan sebagainya. Suku bunganya murah untuk sektor riil, sekitar 4,5% hingga 5%,” jelas Braman.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kopkar Unwaha Ali Priyono menjelaskan, koperasi yang dipimpinnya berdiri sejak 2,5 tahun yang lalu dan sudah memiliki dua unit usaha. Yaitu, minimarket (ritel) dan simpan pinjam. “Segala pengadaan kebutuhan kampus disediakan oleh koperasi, selain kebutuhan mahasiswa dan juga masyarakat sekitar Unwaha,” jelas Ali.
Dengan jumlah anggota 225 orang dan total aset sebesar Rp265 juta, Ali mengatakan, kinerja koperasi yang dipimpinnya terus mengalami peningkatan. “Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari sektor ritel, sedangkan dari unit simpan pinjam terbilang sangat kecil,” kata Ali.
Oleh karena itu, kata Ali, pihaknya akan segera mengajukan proposal dana bergulir ke LPDB. “Kami ingin mendapat dana bergulir dari LPDB untuk perkuatan modal. Pasalnya, antrian pinjaman anggota kami sudah panjang karena keterbatasan dana yang ada. Saya yakin, bila mendapatkan perkuatan permodalan dari LPDB KUMKM, kami bisa lebih berkembang lagi,” pungkas Ali.