JAKARTA, MENARA62.COM — Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pada tahun 2018, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) berorientasi dalam menyalurkan pembiayaan ke sektor riil. Hal ini dikarenakan pada sektor tersebut memiliki dampak yang sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja.
Peryataan ini diungkapkan oleh Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo pada diskusi dengan tema “Potensi Pembiayaan LPDB-KUMKM ke Sektor Usaha Pengolahan Kopi Asli Indonesia“, di Jakarta, Kamis (26/4/2018) kemarin.
Diakui oleh Braman Setyo, selama ini LPDB KUMKM banyak memberi pinjaman kepada koperasi-koperasi berbasis simpan pinjam sementara untuk koperasi berbasis sektor riil masih minim. Untuk itu, di dalam kepemimpinannya saat ini akan fokus pada sektor riil. “Selain itu juga, ada faktor lain di mana Indonesia selama ini kaya akan potensi sektor riil di berbagai wilayah dan itu harus dioptimalkan untuk kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Pembiayaan di sektor riil sangat jarang dilakukan oleh lembaga keuangan seperti pada sektor pertanian, perkebunan dan peternakan. Hal ini dikarenakan pada sektor tersebut lama hasil panen dan keuntungannya bila dibandingkan dengan sektor jasa dan perdagangan. Menanggapi peryataan ini, Braman Setyo tidak mempermasalahkannya, apalagi LPDB memiliki skema-skema pembiayaan yang inklusif yang tidak dimiliki oleh lembaga keuangan lainya seperti pemberian grace period (masa tenggang), yang disesuaikan dengan bisnis yang ada di lapangan seperti pertanian dan perkebunan. Dengan demikian tak ada keraguan lagi dalam membiayai pada sektor tersebut.
Selain itu juga, LPDB KUMKM dalam mengantisipasi risiko pembiayaan telah menjalin kerja sama dengan perusahaan penjaminan bernama Jamkrindo. Dengan adanya lembaga penjaminan tersebut tingkat risiko dalam pembiayaan sudah terjawab.
Secara terpisah, Jamhari Ketua Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah (KSPPS) BTM BiMU Lampung, mengapresiasi apa yang dilakukan oleh LPDB KUMKM. Dengan strategi tersebut memberikan keyakinan kepada koperasi koperasi syariah yang selama ini mengembangkan sektor rill akan lebih atraktif dalam mengembangkan skema pembiayaan syariah. “Kebijakan itulah yang selama ini kami tunggu-tunggu. Apalagi saat ini kami fokus pada sektor pertanian dan nelayan,” tandasnya. (Agus Y)