Jakarta, MENARA62.COM. Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) mendukung pengembangan santripreneur bisnis Kopi Abah Sebesar 5 Milyar rupiah sebagai bentuk pinjaman yang akan diperuntukan untuk pengadaan kendaraan operasional dan modal usaha melalui wadah Santri Milenial Centre (SiMac)
“Tentu kami akan mensupport SiMac. Kebutuhan kendaraan 100 Unit untuk operasional harganya kurang lebih Rp 50 juta per unit, plus modal usaha. Dari LPDB kami harapkan nanti bisa tercukupi,” kata Direktur Utama LPDB-KUMKM Braman Setyo di sela-sela launching aplikasi Kopi Abah dan Coffee Moving di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2019) kemarin.
Dalam acara itu dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Dirut LPDB-KUMKM Braman Setyo dengan Presiden Direktur SiMac Nur Rahman dalam rangka kerja sama program sinergi BMT dan BPRS untuk pengembangan UMKM santripreneur Indonesia sebagai implementasi dari program Gerakan Santri Usahawan (Gus Iwan).
Penandatanganan MoU dilakukan di hadapan Wakil Presiden terpilih KH Ma’ruf Amin dan Dewan Pembina SiMac Gus Syauqi Ma’ruf Amin. Dihadiri pula oleh Direktur Bisnis LPDB-KUMKM Krisdianto.
“MoU ini hanya sebagai salah satu kesepakatan saja, nanti kami meminta kepada mereka di dalam SiMac itu melalui badan hukum pada waktu mengajukan permohonan pinjaman ke LPDB, prosesnya sama dengan yang lainnya. Kalau SiMac bisa mengajukan pinjaman melalui koperasi atau PT (perseroan terbatas),” papar Braman.
Braman mengatakan bisnis Kopi Abah oleh SiMac sangat bagus dalam rangka mendukung pemberdayaan ekonomi para santri. Karena, dalam dunia modern santri tidak hanya dituntut untuk berdakwa, tetapi juga bisa menjadi seorang entrepreneur. Hal itu juga sejalan dengan gagasan dan implementasi arus baru ekonomi Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi umat dari KH Ma’ruf Amin.
“SiMac memiliki sentra-sentra usaha di masing-masing daerah, tapi kekuatan ekonomi mereka masih kurang. Karena itu, kita hadir untuk mendorong bisa terwujud. Pemerataan ekonomi yang dikakukan SiMac ini sangat bagus dalam rangka memberdayakan ekonomi para santri,“ ujar Braman.
Dalam arahannya, KH Ma’ruf Amin mengatakan santri milenial harus mengambil peran dalam proses pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, santri tidak boleh terjebak dalam rutinitas penguatan ilmu agama semata, melainkan harus berani berkompetisi dalam dunia bisnis dengan menyiapkan sumber daya manusia yang unggul.
“Santri selain digembleng untuk paham agama, juga harus menjadi tokoh perubahan untuk mengambil peran membangun Indonesia yang lebih maju di masa yang akan datang. Santri harus dibangun sumber daya manusianya supaya memiliki kompetensi yang baik untuk bekerja maupun untuk berusaha,” kata KH Ma’ruf.
Simac adalah wadah perjuangan santri di dalam membangun ekonomi kerakyatan berbasis keumatan. Wadah ini menargetkan jutaan santri usahawan di seluruh Indonesia.
Sebagaimana komitmen KH Ma’ruf Amin dalam mencetak generasi tangguh yang Islami dengan menciptakan produk halal dan tidak ada riba.
“Saat kita bangkit jadi wirausahawan, harus bisa menginspirasi orang sekitar untuk mengembangkan wirausahaan yang mandiri dan berkemajuan. Ini tidak bisa sendiri-sendiri tapi bersama-sama membangun entrepreneur yang unggul, yang bisa membawa bangsa Indonesia disegani dunia internasional,” tandas Dewan Pembina SiMac, Gus Syauqi Ma’ruf Amin
SiMac konsisten mendorong gerakan sejuta usahawan yang dimotori oleh kaum santri melalui program Gus Iwan atau Gerakan Santri Bagus Rupawan Pinter Ngaji Dan Usahawan. Kopi Abah adalah kedai kopi yang dikembangkan oleh Gus Iwan.
Secara filosofis Kopi Abah memiliki kepanjangan komitmen pemikiran arus bawah yang memiliki tujuan untuk memperkuat perekonomian arus bawah. Bahan baku Kopi Abah diambil dari biji kopi murni khas nusantara. Untuk mengembangkan Kopi Abah dalam dunia digital maka diluncurkan aplikasi Kopi Abah dan Coffee Moving.