JAKARTA, MENARA62.COM – Untuk mempercepat program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dan mitigasi dampak pandemi Covid-19, LPDB-KUMKM melanjutkan program Inkubator bagi start up atau wirausaha pemula yang sebelumnya telah dilaksanakan pada tahun 2020. Dari 5 Inkubator Wirausaha yang telah terpilih pada tahun 2020, tahun ini LPDB-KUMKM telah menyeleksi 8 Inkubator Wirausaha. Inkubator-inkubator ini akan bekerja sama dengan LPDB-KUMKM guna mendorong peningkatan kewirausahaan sehingga dapat berkontribusi aktif terhadap perekonomian Indonesia di masa depan.
Delapan Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM yang terpilih pada tahun 2021 antara lain, Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW) Jawa Timur, Inkubator Bisnis LPPM Universitas Udayana Bali, Siger Innovation Hub Lampung, dan Pusat Inkubator Bisnis Universitas Ottow Geissler Papua.
Selain itu, terpilih juga Cubic Inkubator Bisnis Jawa Barat, Badan Pengembangan Bisnis Rintisan dan Inkubasi Universitas Airlangga Jawa Timur, Pusat Inkubator Bisnis-Oorange Universitas Padjajaran Jawa Barat, serta Pusat Pengembangan Inovasi dan Inkubator Bisnis Teknologi Universitas Tanjungpura Kalimantan Barat.
Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM menyasar seluruh segmen baik sudah bermitra maupun start-up. Program ini merupakan wujud implementasi Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 04 Tahun 2020 tentang penyaluran pinjaman atau pembiayaan dana bergulir oleh Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM).
Tim Pengarah Program Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Tahun 2021 sekaligus Direktur Umum dan Hukum LPDB-KUMKM Jaenal Aripin mengatakan, proses seleksi terhadap inkubator-inkubator yang mendaftar ke LPDB-KUMKM dilakukan oleh Tim Independen di luar LPDB-KUMKM agar tidak terdapat konflik kepentingan atau conflict of interest.
“Ada inkubator tahun 2020 yang masuk kembali di tahun 2021. Namun ada juga inkubator yang baru. Yang lolos di tahun 2020, ada juga yang tidak lolos di tahun 2021. Ada pertimbangan tertentu dari tim penilai. Saya yakin bahwa tim penilai memiliki kriteria dan penilaian yang sangat objektif yang tidak dipengaruhi oleh unsur lain selain objektivitas,” kata Jaenal.
Jaenal menambahkan, Direksi LPDB-KUMKM tidak mencampuri penilaian tersebut dikarenakan sudah komitmen dan tanggung jawab dari tim penilai. Dari pihak LPDB-KUMKM mengucapkan terima kasih dan selamat kepada 8 inkubator terpilih. Harapannya, inkubator-inkubator terpilih dapat menjalankan proses inkubasi secara maksimal dan optimal sehingga tujuan diadakan inkubator yang secara prinsip disupport pembiayaannya oleh LPDB-KUMKM dapat memperoleh hasil yang diharapkan.
Ke depan, kami tetap dapat bekerja sama agar menghasilkan tenant-tenant yang brilian dan dapat diandalkan di persaingan market domestik maupun internasional.
Mengenai kriteria yang telah ditentukan oleh tim penilai, Jaenal menjelaskan bahwa salah satu penilaian dari inkubator wirausaha LPDB-KUMKM adalah yang telah memiliki pengalaman dalam melakukan proses inkubasi, selain tata kelola kelembagaan inkubator yang telah berpengalaman. Selain itu, inkubator terpilih telah mempunyai kapasitas dan kapabilitas dalam melakukan inkubasi, termasuk memiliki mentor atau pengajar yang capable di bidangnya.
Penciptaan Lapangan Kerja
Ketua Tim Koordinasi Inkubator Wirausaha LPDB-KUMKM Andika Sunandar menambahkan, inkubator yang terpilih pada tahun 2021, benar-benar melalui proses seleksi ketat.
“Dari 69 pendaftar kita seleksi menjadi 8 inkubator, meskipun target kita semula yang akan terpilih sebanyak 10 inkubator. Artinya proses seleksi sangat ketat yang dilakukan oleh tim seleksi dan supervisi yang independen dengan prosesnya yang berkualitas. Selain itu, tim juga melakukan verifikasi mentor yang akan bekerja di inkubator,” kata Andika.
Andika yang juga Kepala Divisi Perencanaan LPDB-KUMKM menjelaskan, ada hal yang baru dalam proses seleksi inkubator tahun ini, dengan terpilihnya inkubator dari Papua yaitu Universitas Ottow Geissler Papua sebagai salah satu inkubator terpilih. ” Selain faktor kualitas, tim menilai potensi wirausaha pemula di Papua sudah mulai tumbuh, dan juga didukung Sumber Daya Alam (SDA) yang besar, maka wirausaha di Papua akan cepat tumbuh dan berkembang,” tambah Andika.
Melalui program ini, Andika berharap inkubator wirausaha dapat menciptakan lapangan kerja baru di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini. Dengan demikian, pemulihan ekonomi nasional diharapkan akan cepat pulih dan normal kembali. “Target kita dari tahun 2020 sampai 2024 dapat menyerap lapangan pekerjaan sebanyak 2.000 orang. LPDB-KUMKM optimis target itu akan tercapai,” tutup Andika.