BANTUL, MENARA62.COM– Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar turnamen sepakbola bertajuk Fun Football Menyambut Semarak Rakernas LPO Muhammadiyah 2023. Turnamen ini diikuti oleh empat tim dosen dan karyawan dari empat perguruan tinggi, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Purworejo, dan Universitas Ahmad Dahlan. Prof. Irwan Akib secara resmi membuka turnamen di Stadion Sultan Agung Bantul, pada Sabtu (30/9).
Yang menarik dari turnamen ini adalah turunnya para pejabat universitas, mulai dari rektor, wakil rektor, dekan, dan ketua program studi di lapangan hijau. Mereka bahu membahu dengan para dosen dan karyawan dengan penuh keakraban. Universitas Muhammadiyah Purworejo misalnya, menurunkan rektor Teguh Wibowo. Sedangkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta memainkan Prof. Achmad Nurmandi, yang menjabat sebagai wakil rektor. Tidak ketinggalan Universitas Ahmad Dahlan memainkan wakil rektor, Gatot Sugiharto.
“Adanya turnamen sepakbola ini menunjukan keberadaan LPO sebagai lembaga baru di Muhammadiyah yang terus aktif menggelar berbagai kegiatan, salah satunya dengan fun football menyambut rapat kerja nasional,” ujar Irwan Akib. Ketua bidang pendidikan, seni, budaya, dan olahraga Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini menambahkan bahwa dengan diharapkan sepakbola di lingkungan Muhammadiyah semakin terkelola dengan baik melalui keberadaan LPO.
Pada pertandingan pembuka Fun Football Menyambut Semarak Rakernas LPO Muhammadiyah 2023, tim Universitas Ahmad Dahlan berhasil mengalahkan Universitas Muhammadiyah Purworejo dengan skor 5:0, sedangkan dalam pertandingan kedua tim Universitas Muhammadiyah Surakarta harus mengakui keunggulan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan skor 3:5. Pertandingan kedua ini harus diakhiri dengan adu pinalti setelah skor imbang 1:1 di babak normal.
Pada pertandingan final, akan terjadi derby Yogyakarta antara Universitas Muhammadiyah Yogyakarta melawan Universitas Ahmad Dahlan. Sedangkan Universitas Muhammadiyah Surakarta akan melawan Universitas Muhammadiyah Purworejo akan berebut posisi ketiga.
Jika merujuk pada sejarah, sepakbola dan Muhammadiyah memang ibarat dua keping mata uang yang tidak dipisahkan. Sejarah sepakbola di Indonesia tidak lepas dari kontribusi tokoh-tokoh Muhammadiyah. Bendahara Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dan sekaligus salah satu pendiri PSSI adalah Abduh Hamid yang merupakan kader Muhammadiyah. Di berbagai kota, kader-kader Muhammadiyah mendirikan sekolah dan klub sepakbola bernama Hizbul Wathan. (fj)