BANYUMAS, MENARA62.COM — Lulusan Muhammadiyah Harus Menjadi Agen Perubahan Sosial. Pada era globalisasi ini, guru Muhammadiyah se-Kabupaten Banyumas harus mempersiapkan diri untuk menjadi yang terbaik dalam berperan mencerdaskan kehidupan bangsa.
“Karena itu Majelis Dikdasmen berkomitmen untuk melakukan pembinaan berkelanjutan,” ujar Ketua Majelis Dikdasmen PDM Banyumas Drs H Warmanto, MPd ketika memberikan sambutan pada pembinaan guru-guru se-Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (27/9/2018).
Hadir pada kegiatan pembinaan ini Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah H R Alpha Amirrachman MPhil PhD. Ia memberikan paparan mengenai tantangan pendidikan Muhammadiyah di era globalisasi dan revolusi industri 4.0 ini.
Lulusan Muhammadiyah Harus Menjadi Agen Perubahan Sosial. Alpha mengingatkan, ketika KH Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah pada 1912, ada tiga pilar utama yang ditegakkan, yaitu pilar pelayanan pendidikan, pilar pelayanan kesehatan dan pilar pelayanan perlindungan untuk kaum miskin.
“Namun setelah Republik Indonesia diproklamasikan pada 1945, maka ketiga pilar itu menjadi tugas konstitusional negara, terutama pada pilar pelayanan pendidikan negara mendirikan sekolah-sekolah negeri di berbagai pesolok tanah air. Masyarakat tetap diberikan ruang untuk juga berpartisipasi dalam bentuk sekolah atau madrasah swasta, pemerintah bagaimanapun juga selain memberikan perhatian kepada sekolah swasta juga akan memberikan perhatian kepada sekolah negeri,” ujar Alpha.
Alpha mengharapkan, agar sekolah dan madrasah Muhammadiyah lebih mandiri dengan terus menguatkan jati diri dan meningkatkan kualitas agar dapat bersaing dengan sekolah negeri dan swasta lainnya. Menurutnya, sekolah dan madrasah Muhammadiyah harus terus menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Karena itu, menjadi penting membentuk Forum Guru Muhammadiyah (FGM) di daerah, dan bersama Majelis Dikdasmen dapat bernegosiasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan hak guru Muhammadiyah terpenuhi dan memastikan kebijakan pemerintah daerah tidak merugikan sekolah dan madrasah Muhammadiyah,” ujar Alpha.
Sementara itu, Ketua PDM Banyumas Dr H Ibnu Hasan mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan LazisMu untuk memastikan madrasah Muhammadiyah mendapat pembinaan.
Alpha menyambut baik, karena memang tidak seperti sekolah yang berada di bawah Kemendikbud, madrasah yang berada di bawah otoritas Kemenag nyaris kurang mendapatkan sentuhan perhatian.
Di akhir paparannya Alpha menambahkan, sekolah dan madrasah Muhammadiyah memiliki nilai keunggulan dari sekolah dan madrasah negeri.
“Karena kita mendidik siswa menjadi insan yang bukan hanya pintar dan cerdas namun juga berkepribadian, berakhlakul karimah dan memiliki jiwa kepemimpinan. Lulusan dari sekolah dan madrasah Muhammadiyah harus menjadi pemimpin umat dan bangsa, menjadi agent of social change (agen perubahan sosial) dengan berdakwah amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Alpha.