28.8 C
Jakarta

Abah Dapat Penghargaan Maarif Award 2018

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Abdul Rosyid Wahab (81) biasa dipanggil Abah, menerima penghargaan Maarif Award 2018. Jejak yang dilakukannya selama ini, layak menjadi teladan dan dikenalkan pada publik. Sikapnya sebagai kelompok minoritas di NTT, telah memperlihatkan toleransi yang amat diperlukan bagi peradaban manusia.

Direktur Eksekutif Maarif Intitute, Abdullah Darraz mengatakan, sosok Abah yang seorang muslim dan menjadi agama minoritas di Kabupaten Sikka, Maumere, NTT pantas menerima penghargaan. Sebab dirinya berhasil menyelesaikan konflik hosti tahun 1995 di Maumere.

“Abah ini yang meredam kelompok muslim untuk tidak memperkeruh suasana saat itu, upaya yang beliau lakukan sangat berhasil, jadi beliau yang menjadi titik utama yang melakukan resolusi konflik,” ujar Darraz, Ahad (27/5/2018).

Selain itu Abah, seorang aktivis kemanusiaan yang mendampingi bencana Gunung Rokatenda, dan melakukan pendampingan pada korban bencana tersebut, yang semuanya non Muslim.

“Beliau yang melakukan pendampingan, yang mengadvokasi korban, semua non Muslim,” ujarnya.

Abdul Rosyid Wahab biasa dikenal “Abah” menerima penghargaan Maarif Award 2018.

Bentuk toleransi yang sangat terlihat saat ini, menurut Darraz, Abah mempelopori pembangunan lembaga Muhammadiyah. Dan di lembaga ini, sisnya bukan hanya Muslim, tetapi bahkan mayoritas adalah Katolik dan Kristen.

“Beliau mempelopori pembangunan institusi pendidikan yang 80 % siswanya adalah Katolik dan Kristen. Oleh karena itu, beliau dengan upaya pendampingannya, sangat bisa diterima oleh masyarakat setempat,” jelas Darraz.

Darraz menyebut Abah sebagai sosok yang bisa diterima masyarakat secara luas. Abah juga salah atu pengurus MUI di daerahnya.

“Kita ketahui bahwa mungkin image kita ke MUI agak berlainan. Kemudian kita bisa menemukan sosok MUI yang bisa diterima luas. Ini adalah sosok bagaimana seorang ulama yang karyanya berdampak bagi semua orang lintas agama dan kesukuan di Maumere,” tuturnya.

Salah satu dewan juri Rahmawaty Husein mengatakan, dipilihnya Abah menjadi penerima penghargaan, karena Abah merupakan orang biasa yang memberikan manfaat bagi banyak orang.

“Ini bisa menjadi contoh untuk semua kelompok atau golongan. Jadi tidak hanya satu org yang menerima manfaat Abah, tapi begitu banyak orang yang merasakan toleransi yang Abah berikan,” ujarnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!