YOGYAKARTA, MENARA62.COM– Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) yang jatuh setiap tanggal 26 April diperingati secara meriah oleh Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Melalui Divisi Pengurangan Risiko Berncana dan Kesiapsiagaan (PRBK), MDMC PP Muhammadiyah menggandeng Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah, dan PP IPM menggelar simulasi bencana kebakaran di sekolah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta.
Kegiatan simulasi kebakaran berlangsung dengan melibatkan semua pelajar. Sebelumnya mereka juga menggelar upacara atau apel kesiapsiagaan bencana yang dilanjutkan dengan pembacaan deklarasi pelajar tentang sikap kesiapsiagaan terhadap bencana.
“Simulasi tersebut menjadi bagian dari upaya kita memberikan pemahaman kepada siswa terkait apa yang harus dilakukan saat ada bencana seperti kebakaran,” kata Arif Jamali, Wakil Ketua II MDMC Indonesia, Rabu (26/04/2017).
Simulasi kebakaran gedung diprakarsai oleh MDMC PP Muhammadiyah, PP IPM, Rumah Sakit Pusat Kesejahteraan Umat (PKU) Kota Yogyakarta, PKU Bantul dan Korps Relawan Muhammadiyah (KRM). Kebakaran diawali dengan kepulan asap berasal dari salah satu ruang belajar. Kepulan asap tersebut semakin bertambah dan muncul sumber api.
Dalam simulasi bencana kebakaran tersebut, lanjut Arif, guru yang sedang mengajar, berusaha untuk memadamkan dengan peralatan pemadam yang tersedia di ruang kelas. Sembari menunggu padam, guru kelas kemudian menghubungi kepala sekolah untuk adanya pertolongan lanjutan.
Karena api sulit untuk padam dan menjalar ke seluruh ruangan, guru kelas mengamankan murid ke lapangan basket sebagai bentuk evakuasi. Mendengar laporan kebakaran, Kepala Sekolah kemudian menghubungi Pemadam Kebakaran dan Kepolisian untuk mengamankan sekaligus memberi evakuasi pemadaman.
Simulasi kebencanaan yang melibatkan seluruh warga sekolah tersebut bertujuan untuk menunjukkan sikap kesiapsiagaan terhadap bencana. Hal tersebut sesuai dengan misi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mewujudkan keselamatan sehingga memperkecil risiko dari bencana yang terjadi. (masruri)