SOLO, MENARA62.COM – Menjalani ibadah puasa di negeri orang, punya tantangan sendiri bagi beberapa mahasiswa asing yang kuliah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Inilah cerita mahasiswa asal Yaman dan Afrika Tengah yang ikut berburu pasar takjil di depan Kampus II UMS.
Mahasiswa asing UMS asal Yaman, Basheer Anwar Ibrahim Raje mengatakan bahwa Ramadan di Indonesia terasa lebih santai. Momentum ini dibarengi dengan meningkatkan ibadah dan semakin memperbaiki akhlak.
“Pengalaman Ramadan di sini santai-santai aja, dan juga membangun ibadah dan akhlak,” ungkap Basheer, Kamis (21/3) saat mencari hidangan untuk berbuka puasa.
Selain itu, mahasiswa Prodi Teknik Kimia itu juga mengatakan adanya perbedaan waktu buka satu jam lebih cepat menjadikannya Ramadan di sini terasa lebih berbeda dengan di Yaman. Ini merupakan pengalaman tahun ke dua Basheer dalam menjalani Ramadan di sini.
“Kalau makanan favorit saya disini rendang, nasi ayam geprek, dan nasi goreng,” ujar Basher menambahkan saat ditanya makanan favoritnya di Indonesia.
Tak hanya itu, Basheer berharap bahwa Ramadan kali ini dapat sukses dan Allah SWT dapat menerima ibadah puasanya dan memaafkan kesalahan yang telah dilakukan selama ini.
Selain Basheer, mahasiswa asing UMS asal Afrika Tengah Mahamoud Abdurrahman Hassan juga turut berbagi pengalamannya dalam menjalani bulan puasa di Indonesia.
“Ramadan ini digunakan dengan meningkatkan ibadah melalui tadarus Al Quran. Ini adalah satu bulan kita harus wajib puasa, berarti kita juga harus beribadah. Kita harus kerja keras untuk sukses di mana Allah SWT nantinya menerima ibadah kita,” pungkas Mahamoud Abdurrahman dalam menyampaikan kegiatan serta harapannya untuk Ramadan kali ini. (*)