32.1 C
Jakarta

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UMS Sabet Juara Favorit di Festival Kampus Berdampak 2025

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – Kineclub Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Tim yang beranggotakan Ardianto Wahyu Saputra, Shandy Nifa Pratama, dan Narendra Gibran Raditiawan, mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Komunikasi dan Informatika (FKI) berhasil meraih Juara Favorit dalam ajang Kompetisi Video Pendek Festival Kampus Berdampak 2025 yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Republik Indonesia.

 

Video pendek karya mereka mengangkat tema “Kampus Berdampak”, sesuai dengan tema utama yang ditetapkan oleh panitia. Menurut Ardianto, tema ini mereka olah dengan pendekatan personal, mengajak mahasiswa untuk menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri tanpa tertekan oleh stereotip seperti “mahasiswa harus ikut organisasi” atau “mahasiswa kupu-kupu.”

 

“Melalui video ini, kami ingin menyampaikan bahwa dampak kampus tidak diukur dari seberapa besar aksi yang dilakukan, tapi dari ketulusan dan konsistensi tiap individu. Mahasiswa harus berani jadi diri sendiri,” ujar Ketua Umum Kineclub UMS periode 2024/2025, Ardianto Wahyu Saputra yang kerap disapa Putra saat ditemui pada Selasa (29/7).

 

Putra juga menceritakan dalam proses kreatif video melibatkan lima mahasiswa, dengan tiga di antaranya Ardianto, Shandy, dan Gibran yang bertindak sebagai kru inti dan peserta resmi lomba. Pengembangan ide dan perizinan lokasi kemudian dibantu oleh Adit dan Roset. Proses produksi dimulai sejak awal Maret 2025, dan membutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk pra-produksi, produksi, hingga pascaproduksi.

 

Pengambilan gambar dilakukan di berbagai titik di lingkungan UMS, seperti totem FKI, sekretariat Kineclub dan Radik FM, Perpustakaan Pusat UMS, Gedung Induk Siti Walidah UMS, hingga sebuah kafe di belakang kampus.

 

“Produksi dilakukan dalam satu hari penuh setelah sebelumnya kami survei lokasi dan mengurus semua perizinan,” jelas Ardianto.

 

Dalam pembagian peran, Ardianto bertanggung jawab pada visualisasi ide sutradara dan perizinan lokasi. Sementara Shandy bertindak sebagai sutradara sekaligus editor, dan Gibran sebagai kameramen dan pengatur suara. Video juga disutradarai dan disusun secara mandiri, menggunakan peralatan seadanya seperti kamera handphone dan pencahayaan dari gawai pribadi.

 

“Kami tidak menargetkan juara, karena tahu banyak peserta lain yang kualitas videonya sangat bagus. Ini awalnya hanya untuk portofolio dan pengalaman, tapi ternyata jadi juara favorit,” ucapnya dengan bangga.

 

Alur video menceritakan seorang mahasiswa yang tetap konsisten menjadi dirinya sendiri di tengah tekanan lingkungan kampus. Ia tidak mengikuti ajakan teman untuk berorganisasi atau mengikuti tren tertentu, namun tetap menunjukkan kontribusi positif melalui caranya sendiri. Narasi ini diangkat untuk menunjukkan bahwa setiap mahasiswa punya cara unik dalam memberi dampak.

 

Pesan utama dari video tersebut adalah dorongan agar mahasiswa tidak perlu mengikuti standar atau tuntutan orang lain untuk bisa menjadi berdampak.

 

“Jadilah versi terbaik dirimu sendiri. Jangan hanya ikut-ikutan. Karena orang lain belum tentu tahu situasi yang kamu alami,” tegas Ardianto.

 

Prestasi ini menjadi bukti bahwa mahasiswa UMS, khususnya dari UKM Kineclub, mampu bersaing di tingkat nasional dengan sumber daya terbatas namun semangat dan kreativitas yang tinggi. Ardianto berharap, kemenangan ini menjadi pemantik semangat bagi anggota Kineclub lainnya untuk terus berkarya dan menorehkan prestasi. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!